Penemuan benda purbakala berupa keramik, baik yang utuh maupun yang pecahan bukan hal baru di Jambi. Bahkan banyak penduduk Jambi yang memiliki keramik-keramik utuh di rumahnya. Penemuan keramik sering terjadi di daerah aliran sungai dan daerah pantai timur Jambi. Hal itu tidak mengherankan karena aliran sungai dan pantai merupakan daerah pemukiman sejak dahulu. Daerah yang potensial dengan temuan keramiknya di pantai timur Jambi antara lain Desa Air Hitam Laut. Secara adminitratif Situs Air Hitam Laut saat ini berada di Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

ririfahlen/bpcbjambi

Indikasi adanya pemukiman lama berada di Simpang Melaka, Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu. Lokasi ini masih berada dalam wilayah Taman Nasional berbak dan masih dikelilingi oleh hutan yang lebat. Indikasi adanya pemukiman lama yaitu adanya temuan sebuah mata air yang dikenal dengan sebutan sumur tua. Mata air ini terletak sekitar 30 meter di sebelah barat daya Sungai Air Hitam merupakan sebuah mata air tawar berukuran besar yang berbentuk kolam berdiameter ± 4 meter, dikelilingi hutan dengan vegetasi berupa salak, rotan, rambe, nibung, pinang, dll.

Temuan-temuan benda tidak bergerak di Air Hitam Laut adalah berupa tiga buah makam kuno yang masing-masing berada di Desa Sungai Itik, Desa Air Hitam Laut dan Simpang Melako. Kuburan tua ini oleh masayarakat pendukung sekitar makam dianggap memiliki hubungan erat dengan sejarah masayarakat setempat. Benda bergerak yang ditemukan berupa keramik asing yang terdiri dari berbagai jenis yakni kendi (2 Buah), Mangkuk (5 Buah), Guci (1 Buah) dari Masa Dinasti Song abad 10-13 M, Botol berasal dari Eropa (abad 19-20 M) sebanyak 2 buah. Pasu (1 buah), Sendok bebek dari bahan porselin (1 Buah)serta mata uang asing (2 buah).

ririfahlen/bpcbjambi