Anda mungkin masih bertanya-tanya, seperti apa figur aku sesungguhnya. Figur aku sekarang jadi kabur identitasnya, wajar, karena di Rinduhati hanya bisa melihat Figur aku yang hampir tidak bisa dikenali lagi. Akibat tindakan mereka yang tidak bertanggung jawab, Figur aku banyak mengalami penganiyaan. Pada badanku banyak mengalami cacat, sehingga tidak tampak seperti dahulu lagi dan tidak bisa dikenal lagi.

 

Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda sosok aku masih dapat dikenal secara Utuh. Masa itu lokasi lingkungan kami berada, disebut dengan nama Pematang. Demikian mereka menyebut identitas daerah asal tempat semula aku berada. Dari daerah Pematang aku dengan salah satu figur lainnya, dipisahkan dengan bagian tubuh kami. Informasi ini disematkan pada dokumentasi yang direkam oleh pegawai pemerintah kolonial. Sebelum figur kami dipisahkan dari badan, dokumentasi itu bisa jadi bukti pada kemudian hari. Setelah itu kami dibawa ke alun-alun Kota Pagar Alam. Belum ada keterangan pasti, kenapa kami diperlakukan seperti itu. Namun setelah dari Pematang, kami dibawa ke alun-alun kota Pagar Alam yang saat itu menjadi kantor administrasi pemerintah kolonial di kaki Gunung Dempo.

ririfahlen/bpcbjambi

Inilah dokumentasi diriku yang direkam oleh pemerintah kolonial, sebelum dipisah dari badan dan dibawa ke alun-alun kota

Untuk beberapa waktu kami diasingkan bersama dengan saudaraku di sebuah taman di alun-alun kota yang berada di kaki Gunung Dempo. Di taman ini kami dijadikan sebagai penjaga tanaman yang menjadi penghias alun-alun kota yang berhawa sejuk ini. Rasa hina dan rendah begitu lekang ditimpakan pada kami, hingga diperlakukan seperti ini.

ririfahlen/bpcbjambi

Inikah futur diriku?