Rumah yang menjadi saksi masa penggasingan Bung Karno di Bengkulu, awalnya merupakan rumah tinggal orang Cina yang bernama Tan Eng Cian. Rumah ini kemudian dibeli Bung Karno dan mulai ditinggali pada tahun 1938 hingga 1942. Selama pengasingannya di Bengkulu, rumah tersebut dipergunakan Bung Karno untuk segala aktivitas baik politik, kesenian dan keorganisasian.

Dilihat secara keseluruhan, Rumah pengasingan Bung Karno dikelilingi pagar dan memiliki halaman luas. Letaknya ditengah halaman berupa bangunan utama dan paviliun berada dibelakang rumah induk. Rumah tersebut terdiri dan beberapa kamar serta memiliki teras belakang. Di hias dengan jendela kaca besar di seluruh sisi rumah