Rumah Tradisional Situs Tuatunu
Situs Tuatunu merupakan salah satu perkampungan lama yang ada di wilayah Kota Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Di Kampung Tua Tunu ini dapat ditemukan jejak-jejak yang menandakan perkampungan lama melalui rumah tradisional yang masih berdiri kokoh. Secara administrasi, situs ini berada di Kelurahan Tua Tunu Indah, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan keletakan secara astronomis berada di titik S: 02˚06’27,8” E: 106˚04’14,8”
Berdasarkan hasil pendataan kelompok kerja dokumentasi dan publikasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi, salah satu rumah tradisional yang didaftarkan adalah rumah yang didirikan oleh Haji Bakri. Dalam kegiatan tersebut rumah ini didaftarkan sebagai Rumah Tradisional Tuatunu dengan nomor registrasi Reg.2/BBL/PKL-033/2010
Bangunan berdenah persegi panjang dengan lantai dan dinding terbuat dari beton. Rumah tersebut dibangun dengan arsitektur menyerupai rumah panggung, namun bagian lantainya padat tanpa ronggo. Lantai rumah setinggi 40 Cm dari permukaan tanah. Bangunan rumah ini terbagi atas beberapa ruang yakni ruang depan atau tamu, ruang keluarga, dan 2 buah kamar yang terletak di sisi timur, serta dapur yang terletak di sisi paling belakang bangunan. Pada bagian depan bangunan terdapat teras dengan pagar setinggi 75 Cm. Untuk menyangga atap pada bagian teras dipasang 4 buah tiang. Pagar teras dihiasi dengan 2 buah kolom semu yang terdapat tepat pada sisi kanan dan kiri jalan masuk. Sedangkan pada bidang pagar dihiasi dengan kolom yang bertujuan untuk sirkulasi udara yang lebih baik. Bangunan rumah terdapat 1 pintu utama yang diapit oleh 2 buah jendela rumah dengan gaya kupu tarung.
Pada bagian ruang tamu terdapat 4 buah jendela. Pada sudut bagian bawah lantai ruangan terdapat lubang kecil yang menurut informasi difungsikan untuk pembuangan air ketika ada acara pemandian jenazah. Pada samping kiri dan kanan bangunan masing-masing terdapat 3 jendela yang dihias dengan pelipit kecil di bawahnya. Seluruh jendela bergaya kupu tarung. Bagian atas seluruh ruangan menggunakan plafon dari kayu. Beberapa ornamen bergaya Cina dan Eropa nampak pada hiasan penutup ventilasi. Atap bangunan berbentuk limas dan menggunakan genteng, kecuali atap bagian depan yang berupa kanopi berbahan seng. Pada pagian depan atap terdapat seperti atap kecil menggunakan jendela sirip. Berdasarkan informasi fungsi atap tersebut ialah untuk memberikan fentilasi yang memadai sehingga suhu di dalam rumah lebih sejuk.
Rumah ini didirikan oleh Haji Bakri. Ia merupakan sosok terpandang dan seorang hartawan di Tua Tunu. Rumah ini dibangun ini dibangun Singkek (Pekerja kasar dari Cina), Sentuhan Arsitektur Cina masih terlihat dari bangunan rumah, salah satunya pada bagian depan atap terdapat seperti atap kecil mengunakan jendela sirip yang berfungsi sebagai fentilasi udara.