Pusat Perdagangan: Wilayah Terbuka, Membentuk Sejarah

0
606

Wilayah Terbuka, Membentuk Sejarah

Perekonomian Sriwijaya utamanya memang dari sektor perdagangan laut. Menurut catatan sejarah Dinasti Sung, kala itu di Sriwijaya ada 14 kota dagang atau pelabuhan. Sriwijaya tak ubahnya gudang penampungan berbagai jenis komoditi dari seluruh wilayah Nusantara. Yang diperdagangkan di Sriwijaya antara lain cengkeh, lada, pala, kapulaga, kayu gaharu, penyu, emas, atau perak. Komoditi tersebut oleh pedagang asing dibeli atau ditukarkan dengan porselen, kain katun, dan sutera. Khusus ke Tiongkok, Sriwijaya mengekspor gading, air mawar, kemenyan, kapur
barus, cula badak, wangi-wangian, serta obat-obatan. Sebagai pusat perdagangan, Sriwijaya menjadi wilayah yang sangat terbuka. Tempat pertemuan bangsa-bangsa. Pedagang mancanegara berdatangan ke Sriwijaya. Hubungan perdagangan dan diplomatik, tercipta. Persahabatarn
antarbangsa terbina. Percampuran budaya juga terjadi. Kelak membentuk jalan sejarah Sriwijaya sebagai salah satu pusat peradaban di masa keemasannya.