BPCB Jambi Identifikasi Potensi Kerusakan Masjid Jamik

Masjid Jamik dalam sejarahnya merupakan masjid yang dirancang oleh Ir. Soekarno pada masa pengasingan di Bengkulu (1938 – 1942). Perancangan ini dilakukan Bung Karno untuk membantu keinginan masyarakat pada saat itu yang ingin melakukan perbaikan masjid.  Sebagai arsitek, Bung Karno tetap mempertahankan semua bangunan lama. Seperti dinding yang hanya meninggikan 2 meter dan lantai yang ditinggikan 30 cm.  Bung Karno membuat rancangan atap dan tiang-tiang masjid.  Atap masjid berbentuk tumpang tiga, dimana atap tingkat dua dan tiga berbentuk limasan kerucut dengan celah pada pertengahan atap. Pada beberapa bangunan ditambahkan tiang-tiang yang diberi ukiran (pahatan) berbentuk sulur-suluran pada bagian atas.

ririfahlen/bpcbjambi

Dalam menindaklanjuti laporan pengurus masjid tentang kondisi masjid yang telah mengalami pelapukan dan bocor. Kerusakan ini tentunya memberikan dampak terhadap konstruksi kayu atap dibagian bawahnya mengalami pelapukan. Selain itu, beberapa kerusakan juga telah terjadi pada bagian dinding dan tiang masjid.

Untuk mengetahui kondisi dan keadaan dari atap maupun konstruksi/kerangka atap serta metode dan rencana penanganan yang akan dilakukan. Unit kerja Pemugaran Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi melakukan kegiatan pengumpulan data kerusakan masjid dan kajian pengembangan masjid lebih lanjut. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 21 – 28 Februari 2017, diharapkan dapat mengumpulkan data kerusakan struktural, arsitektural, metode dan rencana penanganan.