Kabupaten Lahat memiliki potensi tinggalan purbakala yang sangat kaya dan beraneka ragam. Daerah yang juga dikenal sebagai bumi Pasemah ini menyimpan ratusan tinggalan megalitik. Latar budaya kehidupan budaya Pasemah hingga saat ini masih bisa dilihat dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Lahat. Salah satu identitas tersebut dapat dilihat melalui bangunan rumah tradisional. Masyarakat di Kabupten Lahat sering menyebut rumah tradisional ini dengan sebutan “Rumah Baghi”.

bpcbjambi

Rumah Baghi merupakan wujud keberhasilan masyarakat Pasemah dalam beradapatasi dengan lingkungan alamnya yang berada di daerah Pegunungan yang memiliki potensi bencana berupa letusan gunung api dan gempa. Dalam pendirian bangunan rumah ini dibangun dengan mengunakan kayu dengan sistem pasak. Tiang-tiang utama bangunan rumah ini berupa kayu balok besar yang didirikan diatas landasan batu. Kekhasan dan keunikan bangunan rumah baghi adalah adanya ukiran-ukiran yang didominasi flora dan ada juga yang berbentuk lingkaran yang mengambarkan matahari.

bpcbjambi

Hampir setiap desa di Kabupaten Lahat memiliki bangunan Rumah Baghi. Namun Rumah Baghi yang dilengkapi dengan hiasan atau ukiran pada dindingnya, pada saat ini sudah mulai berkurang dan bahkan hanya dibeberapa daerah saja yang masih memiliki Rumah Baghi yang ada ukirannya. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi semakin berkurangnya Rumah Baghi yang ada ukirannya. Di daerah Tanjung Agung terdapat satu Rumah Baghi berukiran yang pada saat ini sudah tidak lagi dihuni oleh pemiliknya. Rumah ini masih berdiri kokoh, namun sayang lantai rumah sudah mulai lapuk dan beberapa bagian rumah sudah mulai mengalami kerusakan.

bpcbjambi

Di daerah Geramat masih banyak ditemukan Rumah Baghi, baik memiliki ukiran maupun tidak. Berdasarkan pendataan Unit Kerja Dokumentasi dan Publikasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi. Di Geramat pada saat ini terdapat 7 Rumah Baghi yang memiliki ukiran. Saat ini hanya 1 Rumah Baghi di Geramat yang masih mempertahankan bentuk aslinya. 6 bangunan Rumah Baghi lainnya telah mengalami perubahan dan perbaikan. Perubahan yang terjadi banyak dilakukan pada bagian atap rumah dan pada bagian kolong rumah yang dirobah menjadi ruangan baru.  Kearifan masyarakat dalam memanfaatkan dan merawat Rumah Baghi pada saat ini sepertinya telah mulai terpengaruh oleh nilai-nilai baru yang didominasi cara pandang materialisme.

bpcbjambi

Faktor usia bangunan yang terbuat dari bahan kayu dan mulai berkurangnya pengetahuan dalam merawat dan melestarikan bangunan kayu menjadi salah satu aspek yang mempercepat semakin berkurangnya keberadaan Rumah Baghi di Kabupaten Lahat. Namun demikian fakta yang paling mengejutkan yang ditemui saat melakukan pendataan. Salah satu penyebab yang menjadi pemicu semakin berkurangnya Rumah Baghi yang memiliki ukiran adalah penjualan Rumah Baghi. Realita ini terungkap pada saat tim melakukan pendataan, selalu mendapatkan pertanyaan dari masyarakat sekitar yang selalu bertanya, “mau beli Rumah Baghi ya?”. Karena tim selalu mendapatkan pertanyaan yang hampir sama, setelah melakukan wawancara dengan beberapa masyarakat dan kepala desa. Diketahui bahwa aktivitas penjualan rumah baghi memang sudah sering kali terjadi. Pembeli-beli rumah tradisional ini antara lain berasal dari luar daerah Lahat dan Provinsi Sumatera Selatan. Di daerah Geramat awalnya diperkirakan ada 18 Rumah Baghi yang berukir, namun saat ini yang tersisa 7 rumah yang berhasil di data oleh Tim Dokumentasi dan Publikasi BPCB Jambi yang sedangkan melaksanakan kegiatan Registrasi Kepurbakalaan Bangunan Kolonial dan Rumah Tradisional di Kabupaten Lahat.

Semakin berkurangnya jumlah Rumah Baghi dan semakin berkurangnya kearifan dalam merawat bangunan rumah tradisional tesebut. Hal ini sepatutnya menjadi perhatian khusus dan kekhawatiran semua pihak akan kelestarian bangunan rumah tradisional yang ada di Kabupaten Lahat. Diperlukan tindak lanjut berupa kerjasama dan program yang berkelanjutan dari stakeholder, instansi terkait khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat sebagai lokomotif dalam mendorong pelestarian rumah tradisional (Rumah Baghi). Potensi ini merupakan aset bagi Pemerintah Daerah di bidang budaya yang bisa menjadi identitas daerah sehingga bisa dimanfaatkan dan kembangkan ke arah yang lebih baik. Di bidang pendidikan dilakukan kerjasama dengan lembaga penelitian dan akademik sehingga bisa diketahui teknologi dan sistem pengetahuan yang digunakan dalam membangun Rumah Baghi. Di Bidang Pariwisata, sebagai destinasi kunjungan bagi para pengunjung yang berwisata ke Kabupaten Lahat, sehingga bisa meningkatkan tingkat kunjungan dan memberikan dampak peningkatan terhadap pendapatan daerah serta perekonomian masyarakat setempat.