Poster ini berjudul “Perlawanan Rakyat Bengkulu”, didesain dan dirancang menjadi sebuah poster sebagai media informasi ini dilakukan untuk menjalankan salah satu tugas dan fungsi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dalam melakukan pubilkasi dan sosialisasi pelestarian cagar budaya. Poster ini ditampilkan dalam kegiatan pameran kepurbakalaan yang dilaksanakan dalam rangka Pameran “Bengkulu Riwayatmu Kini” dan “MTQ Nasional ke 23”. Kegiatan pameran kepurbakalaan ini dilaksanakan pada tanggal 28 – 30 juni 2010 dan 5 – 12 Juni 2010, bertempat di Kawasan Benteng Marlborough, Kota Bengkulu. Provinsi Bengkulu.

BPCB Jambi

Materi :

Sejak tahun 1714 hingga 1824, Fort Marlborough menjadi pusat pemerintahan kekuasaan Inggris. Namun demikian, karena keangkuhan para pimpinan Inggris, rakyat melakukan beberapa kali perlawanan terang-terangan terhadap kompeni Inggris. “Pisau bengkok makan sarung, daripado idup becermin, elok mati bekalang tanah, idak ilang biso ular, menyusup di bawah akar, rajo adil rajo disembah, rajo zalim, rajo disanggah”, peribahasa ini membangkitkan semangat persatuan rakyat Bengkulu dan sikap mempertahankan harga diri. Pada Maret 1719, pasukan bersenjata dari rakyat Bengkulu menyerang Fort Marlborough dan membakar habis benteng. Inilah yang kemudian menjadi hari jadi Kota Bengkulu. Perlawanan lainnya adalah pembunuhan terhadap Thomas Parr , pemimpin Inggris yang dikenal kejam dan sangat angkuh pada Desember 1807 di Mount Felix. Jasadnya dikebumikan di Fort Marlborough. Monumen peringatan Thomas Parr sekarang dikenal dengan tugu Thomas Parr yang berdiri di depan kantor Pos Bengkulu