Kawasan Cagar Budaya Muarajambi merupakan wilayah sebaran tinggalan Peradaban Melayu Kuno. Berbagai macam temuan artefak dan struktur bangunan bata terhampar dalam kawasan ini. Wilayah ini tidak hanya menjadi area pelestarian cagar budaya, tetapi didalamnya juga tersimpan Sumber Daya Alam berupa kebun masyarakat. Aneka tanaman kayu hutan masih dapat ditemukan, seperti Pohon Sialang, Beringin, Bungur, pulai dan sungkai. Jenis tanaman hutan yang dijadikan andalan sebagai sumber pendapatan pada setiap masa panennya adalah duku, durian, pinang, kapuk, nangka, petai, jengkol dan karet. Pengelolaan sumber daya tersebut masih dikelola berdasarkan kearifan lokal, sehingga kerapatan vegetasi masih rapat di kawasan ini. Pohon-pohon besar yang berusia ratusan tahun masih bisa ditemukan di Kawasan Cagar Budaya Muarajambi, seperti di Kompleks Candi Koto Maghligai dan Candi Sialang.

Di dalam lokasi kompleks kedua candi tersebut ditumbuhi oleh pohon dengan diamater sangat lebar. Maraknya pembukaan lahan untuk difungsikan sebagai perkebunan menjadi ancaman terhadap kelestarian hutan dan kebun masyarakat. Semakin luasnya bukaan lahan perkebunan sawit memberikan bukti bahwa telah terjadi peralihan kepemilikan lahan dari masyarakat desa ke pihak perusahaan. Semakin berkurangnya lahan milik penduduk tentunya akan semakin mendekatnya lahan perkebunan sawit dengan wilayah Kawasan Cagar Budaya Muarajambi. Semakin berkurangnya lahan penduduk desa, tentunya nanti akan memiliki dampak secara tidak langsung terhadap kegiatan pelestarian dan pelindungan kawasan cagar budaya muarajambi. Proses membangun kesadaran untuk melindungi sumber daya alam yang dikelola masyarakat berdasarkan kearifan lokal tentunya akan sejalan dan seirama dalam proses pelestarian dan pelindungan Kawasan Cagar Budaya Muarajambi. Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan kearifan lokal yang masih dimiliki masyarakat, merupakan modal yang bisa dijadikan sebagai dorongan dalam meningkatkan sumber daya kehidupan masyarakat yang bisa dikolaborasikan dengan pendukungan kegiatan pelestarian dan pelindungan Kawasan Cagar Budaya Muarajambi.

Poster ini berjudul “Membangun Kesadaran Bersama”, poster ini dirancang dan didesain dalam rangka kegiatan Pameran Budaya Nusantara yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Festival Pesona Budaya Minangkabau Tahun 2017, di Kabupaten Tanah datar, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 27 November – 3 Desember 2017. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi (BPCB Jambi ) pada Pameran Budaya Nusantara ini akut serta mendukung dan menyukseskan terlaksananya proses internalisasi dan pelestarian budaya ini. 11 Pelaksanaan pameran ini merupakan salah satu tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi BPCB Jambi dalam melaksanakan sosialisasi dan menyebarluaskan informasi kekayaan peninggalan sejarah dan tinggalan cagar budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa.