Belajar sejarah memang tidak terbatas pada teks dalam buku semata. Akan lebih mengasikkan jika kita belajar langsung ke tempat-tempat bersejarah itu sambil berwisata. Benak kita akan langsung berimajinasi tentang bagaimana kehidupan nenek moyang kita dahulu. Kita dapat mengamati dan memahami karya leluhur lewat pahatan dan guratannya di batu-batu besar. Sungguh menakjubkan apabila kita hendak berpikir, bahwa nenek moyang kita dahulu telah mampu menciptakan berbagai karya monumental dengan teknologi dan cita rasa seni yang tinggi pada jamannya.

ririfahlen/bpcbjambi

Sayangnya, proses pembelajaran di situs-situs megalitik itu jadi terganggu karena kondisi fisik bangunan maupun gambar-gambar kuno yang simbolik itu memprihatinkan, karena telah tercemar oleh tangan-tangan jahil yang mengotori dengan coretan-coretan vandalis. Perawatan dan perlindungan bukan semata tugas pemerintah, tetapi justru semua pihak dalam masyarakat perlu peduli atas segala peninggalan bersejarah itu sebagai milik bersama yang diwariskan kepada kita dan generasi mendatang.

ririfahlen/bpcbjambi

(artikel ini ditulis oleh Nasruddin, disadur dari tulisan yang berjudul “Melukis Dalam Bilik Batu”, yang telah dipublikasikan dalam buku “Megalitik Pasemah, Warisan Budaya Penanda Zaman”)

Bersambung…