Masjid Kuno Kebanggan Kota Sungai Penuh

Masjid Agung Pondok Tinggi merupakan salah satu masjid kuno dengan arsitektur khas nusantara, beratap tumpang dan berkontruksi kayu. Didirikan pada hari rabu, tanggal 1 Juni 1874. Masjid Agung Pondok Tinggi pada awalnya dinamakan Masjid Pondok Tinggi. Penambahan kata Agung pada nama Masjid ini bermula dari perkataan Bung Hatta menyebut masjid kebanggaan Kota Sungai Penuh dengan menyebut “Masjid Agung” pada saat melakukan kunjungan kerja semasa menjabat sebagai wakil presiden RI.

Interior Masjid Agung Pondok Tinggi berupa dinding-dinding dan tiang kayu yang didominasi dengan ukiran khas Kerinci, motif sulur-suluran, hiasan geometris, dan pada bagian lain dinding juga terdapat ukiran terawangan yang juga berfungsi sebagai fentilasi udara. Masjid Agung Pondok Tinggi berdenah bujur sangkar dengan ukuran 30 x 30 m dan memiliki atap berbentuk tumpang 3 (tiga). Pada bagian atasnya terdapat mustaka yang puncaknya dihias dengan bulan sabit dan bintang. Dinding masjid terbuat dari kayu dan dihias dengan ukiran motif flora dan mempunyai kisi-kisi yang berfungsi sebagai ventilasi. Pada setiap sudut dinding terdapat hiasan motif sulur-suluran. Sedangkan lantai masjid terbuat dari ubin.

ririfahlen/bpcbjambi

Mihrab masjid terletak di sebelah barat, berdenah persegi panjang dengan ukuran 3,10 x 2,40 m. Pada bagian depan mihrab terdapat bentuk lengkung yang dihias dengan ukiran motif geometris dan sulur-suluran, serta tempelan tegel keramik. Masjid ini mempunyai 2 buah pintu masuk berdaun ganda yang berhiaskan ukiran motif tumpal dan sulur-suluran. Di dalam masjid terdapat 36 buah tiang kayu berbentuk segi delapan dan berhiaskan ukiran motif tumpal dan sulur-suluran. Tiang-tiang tersebut dikelompokkan menjadi 3, yakni kelompok 1 terdiri atas 4 buah tiang berdiameter 0,90 m yang terletak di tengah-tengah ruang utama masjid. Kelompok 2 terdiri atas 8 buah tiang berdiameter 0,65 m yang mengelilingi tiang kelompok 1. Kelompok 3 terdiri atas 24 buah tiang berdiameter 0,65 m yang mengelilingi tiang kelompok 2.

Salah satu keunikan masjid ini adalah tempat muadzin mengumandangkan adzan terletak di atas tiang utama masjid. Untuk mencapainya dihubungkan dengan tangga berukir motif sulur-suluran dan diakhiri sebuah panggung kecil berbentuk bujur sangkar yang berukuran 2,60 x 2,60 m dikelilingi pagar berhias ukiran motif flora. Panggung kecil inilah yang merupakan tempat muadzin berdiri dan mengumandangkan adzan.