Berdasarkan sumber dari orang Belanda menyebutkan, bahwa masjid ini merupakan salah satu masjid tertua dan berarsitektur termegah dan unik di Kerinci. Pada awalnya terbuat dari kayu keseluruhannya, namun pada tahun 1926 lantai masjid diganti dengan semen dan atap masjid yang dulunya ijuk diganti dengan seng. Masjid ini berkonstruksi kayu dan beton dengan atap berbentuk tumpang 3, serta interior didominasi bahan kayu yang diukir dengan hiasan sulur-suluran dan geometris.

Puncak masjid berupa mustaka berbentuk bawang. Dinding sebelah timur terbuat dari tembok, selebihnya terbuat dari kayu. Dinding tembok berhias tempelan ubin keramik dan baluster kayu yang berfungsi sebagai ventilasi. Sedangkan dinding yang masih terbuat dari kayu, setiap sudut terdapat hiasan sulur-suluran. Sebelum memasuki masjid terdapat tangga dihias dengan tempelan tegel keramik. Tiang saka guru tersebut pada tahun 1927-1928 mulai mengalami perubahan, diberi lapisan semen setinggi 4,5 m dan dihias dengan keramik bermotif flora dan geometris. Tempat muadzin berdirimirip sebuah panggung kecil, bagian tepi terdapat pagar keliling yang berhiaskan ukiran motfi sulur-suluran.

BPCB Jambi

Poster ini berjudul “Mesjid Keramat Koto Tuo Pulau Tengah”, poster ini dirancang dan didesain dalam rangka kegiatan Pameran Tamadun Melayu di Tanjung Pinang Tahun 2013. Pada pameran ini Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi ikut serta menyemarakan Tamadun Melayu yang berlangsung di Provinsi Kepulauan Riau. Keikutsertaan dalam kegiatan pameran ini merupakan salah satu tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi BPCB Jambi dalam melaksanakan sosialisasi dan menyebarluaskan informasi kekayaan peninggalan sejarah dan tinggalan cagar budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa.