Masa klasik Hindu-Buddha wilayah OKU tentunya terkait dengan Prasas Kedukan Bukit (682 Masehi). Prasas yang ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Melayu kuno itu menceritakan tentang perjalanan Raja Sriwijaya, Dapunta Hyang, dan pasukannya, dari sebuah tempat yang bernama Minanga, untuk menaklukan beberapa wilayah di bawah kekuasaannya. Di manakah letak Minanga itu? Saat ini di Kecamatan Cempaka, OKU Timur, terdapat desa yang bernama Minanga. Letaknya dak begitu jauh dari Desa Mangulak. 15 km dari desa tersebut, di daerah aliran Sungai Komering, pada 1974 pernah ditemukan arca Boddhisatwa Maitreya dari perunggu. Dan tak jauh dari situ, di daerah Way Jepara, ditemukan pula sebuah kompleks percandian.

Minanga sebagai nama tempat sebenarnya sudah ada sebelum van Ronkel membaca Prasas Kedukan Bukitpada1924. Namaituterlihatdalamsebuahpiagamperjanjian1629yangditulismemakaiaksara Arab – Melayu pada masa Kesultanan Palembang. Isinya mengenai tapal batas Marga Minanga. Piagam tersebut masih tersimpan sebagai dokumen Marga Semendawai Suku III. Minanga yang diiden fikasikan sebagai ibu kota Sriwijaya, sekarang merupakan nama dua buah desa, yaitu Desa Minanga Tengah dan Desa Minanga Besar. Kawasan Minanga berada di antara dua daerah yang bernama Kedaton, di pedalaman Sumatera Selatan, di pinggir Sungai Komering.