Makam Kembang Koci secara administratif berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang. Secara astronomis situs ini berada pada titik koordinat S 02º58’45.0”  E 104º46’53.1”

BPCB Jambi

Berdasarkan cerita sejarah, pendirian makam Kambang Koci diawali dengan peristiwa Sultan Mahmud Badaruddin 1 mewakafkan sebidang tanah untuk pemakaman anak cucu serta menantunya pada tahun 1151 H / 1735 M. Tanah pemakaman tersebut dikenal dengan nama Kambang Koci yang masih satu bagian dari kompleks pemakaman Kawah Tengkurep. Konon, penamaan Kambang Koci berasal dari kata kambang (kolam) dan sekoci (perahu), hal ini dikarenakan  tempat pemakaman tersebut awalnya merupakan tempat pencucian perahu.

Kompleks makam Kambang Koci merupakan makam tokoh-tokoh ulama Kesultanan Palembang. Terdapat informasi yang menyebutkan bahwa di makam Kambang Koci terdapat makam putri-putri Sultan Mahmud Badaruddin I, akan tetapi berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jambi dan Balai Arkeologi Palembang menunjukkan bahwa di kompleks makam Kambang Koci tidak terdapat makam putri-putri Sultan Mahmud Badaruddin I. hal ini berdasarkan hasil temuan tulisan-tulisan pada nisan makam yang tidak menyebutkan nama putri-putri Sultan Mahmud Badarrudin I. Berdasarkan buku panduan Haul dan Ziarah Kubra Ulama dan Auliya Palembang Darussalam menyebutkan bahwa makam Kambang Koci pernah diperebutkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1913 M. Hal ini terkait dengan letak lokasi makam yang strategis berada di pinggir sungai Musi. Hal tersebut berlanjut sampai dengan perundingan di Batavia dengan dimenangkan oleh pihak ahli waris makam.

BPCB jambi

Lingkungan kompleks makam Kambang Koci berada pada areal pelabuhan Boom Baru Kota Palembang. Jalan masuk satu-satunya menuju ke lokasi kompleks makam melalui pelabuhan Boom Baru. Di dalam kompleks makam Kambang Koci  terdapat bangunan cungkup utama yang disangga dengan tiang-tiang yang terbuat dari cor semen. Kondisi bangunan cungkup utama cukup baik, hal ini terkait dengan adanya perbaikan atau renovasi pada tahun 2000. Di dalam kegiatan renovasi tersebut dilakukan penggantian tiang dengan cor semen dan atap berbahan multiroof. Pada bagian atap memiliki bentuk tajug dan tumpang tiga tingkat. Pada bagian atap paling atas dan  di tengah diganti dengan genteng multiroof, sedangkan paling bawah masih asli menggunakan genteng tanah liat.

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan penelitian yang pernah dilakukan BP3 Jambi (sekarang BPCB Jambi) pada tahun 1997 menunjukkan di dalam kompleks makam Kambang Koci terdapat 3 macam tipe nisan antara lain :

  1. Tipe nisan dengan bentuk dasar segi empat pipih. Tipe nisan semacam ini paling banyak dijumpai pada kompleks makam dan lokasinya tersebar.
  2. Tipe nisan dengan bentuk dasar bulat menyerupai gada. Keberadaan tipe nisan gada tersebar di lokasi kompleks makam.
  3. Tipe nisan dengan bentuk dasar mirip hulu keris. Keberadaan tipe nisan ini tersebar berdampingan dengan tipe nisan segi empat pipih dan gada.

Secara garis besar, pengelompokan ketiga tipe nisan di atas dapat digolongkan menjadi dua tipe nisan kuno yang biasa dijumpai pada makam-makam kuno di Indonesia, yaitu  tipe nisan segi empat pipih merupakan bentuk dari tipe Demak-Troloyo sedangkan tipe menyerupai gada dan hulu keris merupakan bentuk dari nisan tipe Aceh.

BPCB Jambi

Secara umum, nisan-nisan yang terdapat pada makam Kambang Koci terbuat dari bahan sebagai berikut : pada nisan tipe Demak-Troloyo terbuat dari kayu ulin, batu andesit, granit, batu pasiran, dan marmer, sedangkan pada nisan tipe Aceh terbuat dari granit dan batu pasiran.

Dalam hal ragam motif hias, nisan-nisan pada makam Makam Kambang Koci terdapat hiasan berupa, pada nisan tipe Demak-Troloyo berupa sulur-suluran, lingkaran, tulisan Arab, tumpal, segi lima dan medalion. Hiasan tumpal lebih banyak dijumpai daripada hiasan lainnya. Sedangkan pada nisan tipe Aceh tidak terdapat hiasan atau polos.

Berdasarkan pengumpulan data yang ada, tokoh-tokoh yang dimakamkan di dalam makam Kambang Koci merupakan tokoh ulama masyarakat, salah satu ulama yang terkenal yaitu Abdullah bin Abdurrahman bin Salim al-Kaf.