Tim Pemantauan Pemeliharaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi, pada akhir periode April 2015 melaksanakan kegiatan pemantauan situs-situs di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pada kegiatan ini dilaksanakan pemantauan di beberapa kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki tinggalan cagar budaya. Antara lain di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung dan Kota Pangkal Pinang. Selain melakukan pemantauan, tim juga melakukan koordinasi dengan dinas dan instansi terkait. Pada saat koordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tim Pemantauan yang terdiri dari Muhammad Mayendra, Sigit Ario Nugroho dan Henderi kus, menerima informasi penemuan prasasti oleh masyarakat di Desa Kota Kapur. Berdasarkan informasi itu, tim pemantauan pemeliharaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi bersama dengan 2 staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan peninjauan dan pengumpulan data ke lokasi.

Prasasti ini ditemukan pada bulan Februari oleh seorang petani lada yang bernama Supirman usia 35 tahun yang beralamat di Dusun Empat, RT 11 Desa Kota Kapur, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung. Prasasti tersebut ditemukan diareal perkebuanan lada miliknya pada posisi terbenam didalam tanah dengan sekitar hanya 20% bagiannya yang terlihat di permukaan. Awalnya niat penemu mengambil batu tersebut untuk digunakan mengasah parang. Namun ketika di angkat dengan bantuan alat dodos sawit penemu melihat relief yg teratur pada batu tersebut.

Melihat hal itu penemu membersihkan relief yang terlihat kurang jelas (karena masih tertempel tanah) dengan paku, dan kemudian melapor kepada Kepala Desa Kota Kapur dan menyerahkan batu tersebut untuk disimpan. Perihal penemuan tersebut, Kepala Desa menginformasikan penemuan tersebut kepada Juru pelihara Situs Kotakapur. Juru pelihara kemudian melaporkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bangka Belitung perihal temuan tersebut.

Prasasti memiliki bentuk segitiga. Prasasti ini terbuat dari batu pasiran dengan warna coklat. Kondisinya cukup utuh terlihat dari tidak ada bagian penampang yang pecah. Ukuran prasasti : panjang 26 cm, lebar 14,5 cm dan tebal 8 cm.

BPCB jambi

Dugaan prasasti diindikasikan dari bagian depan terdapat ukiran berupa aksara dan bagian atas serta bawahnya terdapat goresan-goresan garis. Dugaan sementara aksara yang terdapat pada batu merupakan aksara pallawa, sedangkan bahasanya belum diketahui. Aksara pallawa pada batu terdiri dari 5 baris. Pada bagian atas dan bawah terdapat motif garis-garis.

BPCB Jambi