Kelenteng Dewi Pengasih (Chandra Nadi/Soei Goeat Kiong) secara administratif berada di Jalan Perikanan, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang. Secara astronomis Kelenteng Dewi Pengasih berada pada titik koordinat S 02º59’34.0”  E 104º45’59.8”

BPCB Jambi

Pendirian kelenteng Dewi Pengasih diketahui berdasarkan tulisan cina yang terdapat pada papan di atas pintu masuk klenteng yang menyebutkan pembangunan klenteng pada tahun 1839 M. Berdasarkan informasi, kelenteng Dewi Pengasih yang sekarang ini merupakan bangunan pengganti dari kelenteng lama yang telah hancur akibat kebakaran. Peristiwa terbakarnya kelenteng yang lebih tua terjadi puluhan tahun sebelum dibangun kelenteng Dewi Pengasih.

BPCB Jambi

Kelenteng Dewi Pengasih berada di sebelah selatan sungai Musi dan berjarak sekitar 100 meter dari sungai tersebut. Sedangkan di sebelah barat kelenteng terdapat pemukiman rumah-rumah cina kuno dengan posisi berderet. Secara umum kelenteng Dewi Pengasih masih mempertahankan bentuk arsitektur cina yang kuat, seperti terlihat pada bentuk atap, pintu, dindingnya, warna-warna dominan dalam kebudayaan cina (merah) dan ornamen-ornamen dalam  mitologi cina Tampak bagian depan masih dipertahankan unsur-unsur aslinya yaitu penggunaan bahan kayu, seperti pada dinding, pintu dan altar. Bangunan kelenteng ini memiliki tinggi 8,3 M dengan panjang sekitar 28 M dan 11 M.

BPCB Jambi

Sebagai tempat peribadatan, kelenteng Dewi Pengasih memiliki konsep pemujaan terhadap Dewa atau Dewi dengan hirarki atau suatu pantheon tertentu. Berdasarkan informasi dari pengurus, di kelenteng Dewi Pengasih merupakan penghormatan atau pemujaan terhadap Dewi Kwan Im (Dewi utama). Di samping itu terdapat pemujaan terhadap Sakya Muni Budha, Kwan Im Fukcu Avalokitesvara, Me Lea Cuse, Thien Sang Sen Mu, Thi Kong, Boddhisatva Maitreya, Kuan Sen Ti Cin, Pau Sen Tati, Chin Hua Niang Niang, Yen Lo Thian Che, Ho Ya Kong, buyut Culong.

Di bawah ini tata Letak penempatan arca dewa-dewi di dalam kelenteng Dewi Pengasih :

BPCB Jambi

Selain itu bagian-bagian bangunan yang masih dipertahankan kekunoannya adalah lantai tegel berwarna merah dengan gambar berbentuk segi delapan (lambang fengshui).