Narasi Kawasan Tradisional Kota Seberang Jambi

Sepeninggal Sultan Thaha yang melakukan perlawanan terhadap Belanda pada akhir abad ke-19 Masehi di daerah hulu Sungai Batanghari, sejak itu masyarakat Jambi yang tinggal di sekitar Istana Tanah Pilih, sebagian juga melakukan perlawanan kultural dengan cara memindahkan pusat pemukiman ke wilayah Seberang Jambi. Kemudian, untuk memurnikan ajaran Islam dan nilai-nilai budaya Jambi, masyarakat mendirikan pondok-pondok pesantren, antara lain, Madrasah Nurul Iman, Madrasah Nurul Islam dan lainnya yang diasuh oleh ulama-ulama Jambi dan ulama dari Timur Tengah. Hingga saat ini, nilai-nilai budaya Islam Jambi masih dapat ditemukan di Kota Seberang Jambi. Kawasan ini merupakan saksi sejarah yang bernilai tinggi yang keberadaan dan eksistensinya sangat bergantung pada sikap kita dalam menjaganya.

Poster ini  berjudul “Kawasan Tradisional Kota Seberang Jambi”, desain dan perancangan poster ini dilakukan untuk menjalankan salah satu tugas dan fungsi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dalam melakukan pubilkasi dan sosialisasi pelestarian cagar budaya.

BPCB Jambi

konsep dan desain oleh : Darmawati