“Kemenangan Terakhir pasti di pihak kita!” begitulah maklumat yang selalu diberitakan koran Bengkulu Shimbun sebagai propaganda Jepang. Demi memenangkan perang Asia Timur Raya, bangunan pertahanan perang dibangun di seluruh wilayah Bengkulu, dan semua lapisan masyarakat dilatih perang untuk mencapai cita-cita Jepang “Menang Perang”.

Mimpi buruk Jepang tiba di awal tahun 1943, Jepang kalah perang di Pasifik. Sekutu menggempur habis-habisan Jepang di Pasifik. Puncaknya terjadi pada Tanggal 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima dan Nagasaki hancur dibom atom pihak sekutu. Jepang kalah total, dan pada tanggal 14 Agustus 1945, Kaisar Jepang menyiarkan pernyataan penghentian perang “Untuk menghindari kematian rakyat Jepang yang semakin banyak jumlahnya, maka perang ini dihentikan”. Akhimya pada tanggal 15 Agustus kapal-kapal Jepang dengan segenap pasukannya meninggalkan Bengkulu, dan para pemuda beserta segenap rakyat Bengkulu mengambil alih Fort Marlborough dan menurunkan bendera Jepang.