Ogan Komering Ulu (OKU) di sini adalah kiprah tentang sebuah wilayah –dalam sejarah kebudayaan- peradaban Sumatera, khususnya Sumatera Selatan. Ia telah memainkan perannya sejak masa-masa yang paling purba, ketika terjadi migrasi besar-besaran ras manusia dari daratan Asia Tenggara ke Sumatera. Lewat darat, dan juga laut. Wilayah bagian barat OKU menjadi salah satu pilihan hunian. Gua-gua karst di dataran tinggi, menjadi tempat tinggal yang ideal bagi tumbuh-kembang kebudayaan penghuninya. Mereka banyak meninggalkan jejak-jejak aktivitasnya di masa silam. Untuk kita dapat merangkai kisah sejarah hunian awal di OKU.

OKU adalah juga wilayah dengan kiprah tersendiri saat pengaruh budaya Hindu-Buddha, Islam, dan Eropa, masuk ke Sumatera lewat pantai timur. Munculnya peradaban di pantai timur tak bisa menafikkan peran wilayah OKU. OKU adalah wilayah penyangga, sekaligus penghubung, dalam jalur perdagangan sungai-laut. Antara daerah pedalaman dan pesisir. Antara hulu dan hilir. Di sini, Sungai Ogan dan Sungai Komering menjadi aktor utamanya. Peran kedua sungai tersebut, memang patut disematkan untuk nama wilayah ini. Dan sebagai bentang budaya, wilayah OKU tentu saja memiliki jejak-rekam kiprahnya di masa silam. Yang sarat dengan makna. Tentang identitas atau jati diri. Juga, tentang karakter wilayah dan masyarakatnya.