Dengan cagar budaya yang dimilikinya, Ogan Komering Ulu adalah sebuah bentang budaya. Ruang bagi penghuninya dalam beradaptasi dengan alam dan lingkungannya. Ruang bagi mereka dalam mengembangkan kebudayaan dan peradabannya. Tempat mereka menerima pengaruh-pengaruh budaya luar yang masuk. Tempat mereka menyiasati pengaruh budaya luar itu untuk dikembangkan dengan caranya sendiri –berbekal pada budaya sendiri yang sudah berakar kuat sejak lama.
Dan OKU, sesekali bukan wilayah yang tertutup. Kendati berada di daerah pedalaman, di masa-masa awal perkembangan kebudayaannya, OKU dapat berhubungan dengan wilayah lain lewat keberadaan Sungai Ogan dan Sungai Komering. Masyarakat OKU dapat beriteraksi dengan kelompok masyarakat lain, yang sangat memungkinkan bagi kemajuan kebudayaan peradaban setempat. Makna seperti keterbukaan inilah yang harus digali kembang dalam sebuah pemaknaan, sehingga memiliki relevansi dalam kehidupan saat ini.