Proklamasi Republik Indonesia
17 Agustus 1945
“Kenang Kenang Manumbing Di Bawah Sinar Gemerlap, Terang
Tjuatja Kenang Kenang Membawa Kemenangan Bangka, Djokdjakarta, Djakarta
Hidup Pantjasila, Bhineka Tunggal Ika

Kalimat bermakna sangat dalam ini, seolah mengingatkan kita, bahwa sejarah perjuangan Kedaulatan Negara Republik Indonesia dirintis dari sebuah kota kecil Muntok, Pulau Bangka. Di kota kecil yang identik  dengan pertambangan timah inilah, pernah dalam suatu masa para pemimpin republik menghabiskan waktu dan menguras pikirannya dalam strategi mengembalikan kedaulatan Republik Indonesia dari tangan Belanda yang belum rela melepaskan jajahannya di bumi pertiwi. Maka tidaklah heran jika Moh. Hatta begitu terkesan dan mempunyai kenangan yang mendalam di Muntok, bahkan merelakan datang kembali ke Muntok pada tanggal 17 Agustus 1951 untuk membuat sebuah tugu peringatan beserta
prasastinya.

Demikian puisi karya Bung Hatta terukir dalam sebuah prasasti tembaga dan disematkan di sebuah tugu peringatan di depan Pesanggrahan Muntok, tempat tinggal para pemimpin Republik selama dalam pengasingan, ketika ditangkap dalam agresi Militer II Belanda di Yogyakarta.

Oleh : Agus Widiatmoko, SS

BPCB Jambi

Silahkan klik link ini untuk download dan baca artikel lebih lengkap.