Kliping koran ini berjudul “’Harta Karun’ PD II di Selat Bangka “, guntingan atau pemotongan artikel atau berita ini diambil dari Sriwijaya Post terbitan tanggal 19 Desember 1998. Kegiatan pemotongan kliping koran yang diambil dari berita dan artikel tentang tinggalan cagar budaya merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan kelompok kerja Pelindungan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi.
Jakarta, Sriwijaya
Kantor Menko Polkam telah mengizinkan PT Arimic Putra Pratama Mulia (APPM) menyurvei, mengangkat, dan memanfaatkan benda-benda berharga di Laut Bangka. ‘Harta karun’ itu diduga terdapat di dalam kapal perang Jepang “Ashigara” yang tenggelam saat Perang Dunia (PD) II.
Persetujuan tersebut disampaikan Asmen III Menko Polkam Muhammad Gasim seusai menerima Direktur PT APPM Andi Asmara di Jakarta, Jumat (18/12).
APPM telah beberapa kali mengangkat kapal-kapal perang yang tenggelam di wilayah perairan Indonesia. Perusahaan itu juga mendapat izin dari Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal — dibentuk berdasarkan Keppres No 43 Tahun 19- 89— yang tenggelam.
Untuk persiapan pengerjaan pengangkatan, APPM telah melakukan survei di Kawasan Selat Bangka (Sumatera Selatan) dan telah menemukan titik lokasi yang diduga tempat tenggelamnya kapal perang.itu.
Andi Asmara mengatakan, lokasi yang diduga menjadi tempat bangkai kapal perang Jepang telah ditandai. Pihaknya menemukan titik itu berdasarkan hasil survei awal. Pengerjaan pengangkatan dilakukan bersama mitranya dari Jepang.
“Pengerjaan pengangkatannya dimulai Februari 1999 karena saat ini di sana masih diliputi angin barat. Sehingga keadaan cuaca di kawasan itu gelap, berlumpur tebal, ombak dan gelombang cukup besar,” katanya.
Kapal “Ashigara” dengan tipe merk “Myoko” itu diduga tenggelam menjelang akhir PD II tanggal 8 Juni 1945 pukul 10.45 WIB. Kapal besi yang tenggelam berukuran panjang 201,7 meter, lebar 2.073, tinggi 1.097 meter dan bobot mati 13 ribu ton.
Kapal “Ashigara” diduga membawa 986 tentara Jepang dan memuat peralatan perang serta benda-benda yang diduga berharga. Kapal ditenggelamkan pasukan sekutu dengan bom dan torpedo saat akan meninggalkan Indonesia.
Kapal perang itu melakukan kontak senjata dengan kapal perang sekutu sejak perairan Pantai Sumsel dan diperkirakan tenggelam di Selat Bangka.