Candi 3 Bumiayu

0
1160

Candi 3 Bumiayu memiliki struktur berupa Candi Induk dan tiga Candi Perwara. Struktur Candi Induk memiliki denah segi empat belas (dengan sisi-sisi diberi penampil). Bagian kaki berbentuk bujur sangkar, sedangkan badan berbentuk segi delapan. Candi 3 Bumiayu dibangun arah hadap ke timur Berdasarkan komponen atap bangunan yang ditemukan selama kegiatan pemugaran, diperkirakan atap candi dihiasi dengan simbar (antefik) yang beragam jumlah puncak dan ukurannya. Namun data ini belum bisa diproyeksikan untuk mengambarkan bentuk Atap Candi 3 Bumiayu. Selain itu atap bangunan dihias dengan menara hias berbentuk genta yang menyerupai menara hias Candi I Bumiayu. Hiasan arsitektur lainnya adalah kemuncak yang ditemukan dalam 2 jenis berbeda. Adanya perbedaan ini diduga disebabkan adanya kemungkinan dipasangnya kemuncak tersebut pada dua bangunan yang berbeda

Candi 3 Bumiayu diperkirakan dilbangun pada abad 10 -13 M. Dugaan ini
diperkuat dari tinggalan-tinggalan berupa keramik asing (Dinasti Tang abad 10 M dan Sung abad 10-13 M), langgam hias bangunannya memiliki kesamaan dengan candi-candi lainnya yang ditemukan di sepanjang lembah Sungai Musi, serta gaya penggambaran arca yang dipengaruhi oleh aliran Tantrayana dari Kerajaan Singhasari yang berkembang pada abad 11-13 M)
Temuan lain yang ditemukan adalah Kepala Kala, makara, wadah peripih, tutup wadah peripih, panil-panil hias dengan ragam hias flora, fauna, dan manusia (mahluk ghana), arca, serta beberapa fragmen arca (6 buah), dan 4 buah fragmen la berwajah topeng, dan fragmen kaki arca. Arca-arca yang ditemukan menggambarkan tokoh dewa antara lain Arca Dewi Durga, Dewa Siwa, Arca Pendeta, Arca Singa, Arca Mahluk Ghana, Arca Buaya, Arca Anjing, dan Arca Ular. Arca-arca yang ditemukan bersifat Hindu. Latar belakang keagamaan yang bersifat Hindu pada bangunan nampak dari komponen hiasan atap bangunan yang bérbentuk ratna atau buah kaben.

Poster ini berjudul “ Candi 3 Bumiayu”, poster ini dirancang dan didesain dalam rangka kegiatan Pameran Cagar Budaya yang di Kabupaten PALI, Provinsi Sumatera Selatan pada bulan April 2018. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi (BPCB Jambi ) pada Pameran Budaya Nusantara ini akut serta mendukung dan menyukseskan terlaksananya proses internalisasi dan pelestarian budaya ini. Pelaksanaan pameran ini merupakan salah satu tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi BPCB Jambi dalam melaksanakan sosialisasi dan menyebarluaskan informasi kekayaan peninggalan sejarah dan tinggalan cagar budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa.