Batu Silindrik Kumun Mudik

Tradisi megalitik adalah kebiasaan mendirikan bangunan dari batu besar, yang biasanya dikaitkan dengan pemujaan terhadap leluhur (ancestor worship). Salah satu bentuk bangunan megalitik adalah batu silindrik (monolit). Kepercayaan akan adanya pengaruh yang kuat dari orang yang telah mati terhadap kesejahteraan kehidupan masyarakat mendorong masyarakat mendirikan bangunan batu besar (megalitik). Dengan pendirian bangunan tersebut, masyarakat berharap leluhur mereka dapat ikut menjaga dan melindungi kehidupan mereka.

Silindrik kumun - BPCB Jambi

Dusun Kumun Mudik, Desa Ulu Air, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh, Propinsi Jambi merupakan salah satu daerah yang masih bisa ditemukan tinggalan megalitik berupa Batu Silindrik. secara astronomis situs ini berada pada koordinat 02º 06′ 04.4” LS dan 101º 24’ 51.2” BT.

Tinggalan megalitik yang terdapat di situs ini berupa batu silindrik yang berbentuk bulat memanjang dan pada bagian ujungnya dipangkas sehingga menyerupai bentuk gendang. Batu silindrik ini berukuran 2,05 x 0,7 x 0,85 m. Seluruh bagian permukaannya, kecuali bagian bawah, dihias pahatan berbentuk tonjolan. Motif hias lain yang dipahatkan pada batu ini adalah geometris pada sisi-sisinya, sulur-suluran dan spiral pada sisi kanan dan kiri. Batu berbentuk silindrik dengan pangkal berukuran lebih besar dan ujung meruncing. Bagian permukaan terdapat hiasan relief manusia dalam posisi tegak dengan kedua tangan ke atas dan kaki mengangkang.