Arca Manusia atau Kodok
“Batu Kodok”, demikian masyarakat mengenal figur arca manusia ini yang digambarkan dalam posisi duduk membungkuk dengan kedua tangan sedang memegang sosok individu yang lebih kecil. Kondisi membungkuk ini memperkuat ciri arca ini lebih mirip kodok dibandingkan sebagai sosok arca manusia. Pada bagian kepala arca, wajah arca tidak bisa dikenali lagi bagian mata, hidung dan mulut. Bagian leher arca terdapat hiasan kalung berupa manik-manik besar. Bentuk persegi enam ditampilkan pada manik-manik kalung. Hiasan lain terdapat pada arca ini terdapat pada bagian tangan berupa gelang. Sosok individu arca ini digambarkan memakai pakaian bentuk jubah dan didalamnya terdapat ikat pinggang. Selain kondisi wajah arca tidak bisa lagi diidentifikasi bagian mata, hidung dan mulut. Pada dua sosok individu yang lebih kecil, baik yang ada di kanan maupun di kiri. Kedua sosok individu ini tidak lagi memiliki bagian kepala.
Arca Manusia ini berjarak lebih kurang 100 meter dari menhir berelief dengan posisi saling berhadapan.Pada Situs Tinggi Hari 1 ada dua arca yang mengambarkan figur manusia. Arca pertama, dikenal sebagai Arca Manusia atau lebih dikenal masyarakat lokal dengan sebutan ‘batu kodok”. Tinggalan megalitik di Tinggi Hari menyebar pada bentangan alam berupa daerah perbukitan atau pengunungan yang memanjang, merupakan gugusan pegunungan gumay yang dibawahnya mengalir sungai selangis. Berdasarkan posisi sebaran ini, Tinggalan Megalitik di Tinggi Hari mengelompok pada tiga titik sebaran. Agar lebih memudahkan dalam pengidentifikasian, kelompok sebaran megalitik dikelompokan dalam tiga titik sebaran; Situs Tinggi Hari I, Situs Tinggi Hari II dan Situs Tinggi Hari III.
Secara administratif Situs Tinggi Hari I berada di Desa Tinggi Hari, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat. Secara astronomis lokasi situs ini berada pada titik S 03º54’10.6” E 103º29’53.7”. Situs Tinggi Hari berdasarkan ketinggian dari pemukaan laut berada pada ketinggian 350 Meter dari permukaan laut.
