Jalur Sutra atau lebih dikenal ‘Silk Road’ adalah jalur perdagangan tertua yang menghubungkan antara Cina, India, Asia Tenggara dan Eropa. Sutra merupakan komoditi utama, yang dijadikan nama jalur ini. Pulau Sumatera, khususnya nya bagian Timur, termasuk Bangka Belitung, dilalui oleh jalur perdagangan ini.
Pada abad ke V hingga VII, Jalur perdagangan laut banyak terpusat ke wilayah timur Sumatera, khususnya Palembang dan Kepulauan Bangka-Belitung. Para pedagang dari India dan pedagang Cina masuk ke Indonesia untuk berdagang dan menyebarkan agama. Disamping sebagai jalur perdagangan, wilayah timur Sumatera juga merupakan jalur pelayaran umum pada masa itu.
Pada masa dinasti Ming, Ibukota pindah ke Peking, dan jalur perdagangan laut semakin meluas. Expedisi laut Cheng Ho, pada peta terlihat mulai dari Nanking, Hangohow, hingga Mogadishu, juga melewati Sumatera dan Jawa, termasuk Bangka Belitung. Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya temuan keramik masa Dinasti Ming di daerah pantai timur Sumatera, termasuk di sekitar kepulauan Bangka-Belitung.
Poster yang berjudul “Bangka Belitung Dalam Jalur Perdagangan Laut”, didesain dan dirancang menjadi sebuah poster sebagai media informasi ini dilakukan untuk menjalankan salah satu tugas dan fungsi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi dalam melakukan pubilkasi dan sosialisasi pelestarian cagar budaya. Poster ini ditampilkan dalam kegiatan pameran kepurbakalaan yang dilaksanakan dalam rangka Pameran Kepurbakalaan “Bangka Belitung Dalam Lintas Perdagangan dan Budaya”. Kegiatan pameran kepurbakalaan ini dilaksanakan pada tanggal 23-27 Juli 2009, bertempat di Museum Belitung, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pelaksanaan Kegiatan Pameran “Bangka Belitung Dalam lintas Perdagangan dan Budaya” dilaksanakan BP3 Jambi (sekarang BPCB Jambi) berkerjasama dengan Direktorat Peninggalan Bawah Air, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dan Museum Negeri Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.