Dinamakan Masjid Syuhada adalah karena salah seorang tokok masyarakat terusan bernama H. Jalil yang dinggap pejuang dan Syuhada oleh masyarakat terusan karena melawan Belanda dan pada akhirnya mati terbunuh oleh belanda dan dikuburkan disamping Masjid Syuhada.
Awal pembangunan masjid ini tahun 1918 dalam bentuk panggung yang bahanya terbuat dari kayu. Setelah selesai masjid ini diberi nama Masjid Imam Ahmad. Pada tahun 1929 awal pembangunan masjid sekarang dan pada tahun 1933, masjid panggung di bongkar dan mulai di bangun masjid yang ada sekarang di atas tanah wakaf dari bilal PENEK seukuran 10 depo JAGO PAT BIDIN, selebihnya swadaya masyarakat dengan ukuran pembangunan Pj : 15,80 M dan Lb : 16,00 M, di bagian mihrab (tempat imam) Pj : 1,20 M dan Lb ; 3,20 M, penambahan di bagian belakang ukuran Pj : 17,80 M dan Lb : 18,00 M. Gambar masjid ini dibuat oleh KH.A. MAJID HAMZAH dari tanjung Johor, sedangkan tukangnya berasal dari cina singapura, bahan-bahan bangunan diangkut dengan kapal uap/kincir. Bukti peninggalan bangunan asal tinggal sepotong tiang yang ada disamping mihrab masjid yng ada sekarang.