Laporan J, David Neidel selaku peneliti dari Yale University, New Haven-USA yang mengadakan penelitian di kawasan Kerinci – Serampas. Kepada Kepala Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sumbagsel (Sekarang Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi/BPCB Jambi), tertanggal 15 Januari 2002. Melaporkan bahwa dalam kegiatan observasi di Sarampas Kecamatan Jangkat. J, David Neidel menemukan sebuah megalit berupa batu silindrik berrelief “harimau”.
Batu silindrik ini terletak di tengah ladang masyarakat Serampas, Desa Renah Kemumu, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, secara astronomis megalit tersebut terletak pada posisi 02°26’12.0″ Lintang Selatan dan 101°37’22.8″ Bujur Timur, arah hadap membujur kepuncak Gunung Masurai. Ukuran batu silindrik ini yaitu panjang 345 cm, lebar pangkai 105 cm, tinggi pangkai 86 cm, lebar ujung 80 cm dan tinggi ujung 41 cm, dengan orientasi yaitu 115°.
Penemuan pertama batu larung / silindrik berrelief “harimau” dilaporkan oleh J. David Neidel pada tanggal 15 Januari 2002. Ditemukan sekitar 3 Km ke arah Timur dari Desa Renah Kemumu, tepatnya di sebuah lahan perkebunan di puncak bukit milik Bapak Jamin yang bertempat tinggal di Desa Renah Kemumu. Batu yang terbuat dari batu andesit ini memiiiki bentuk unik, yaitu berbentuk bulat panjang dengan bagian pangkal lebih besar dari bagian ujung, sedangkan sisi kiri batu rata dengan atas dan kanan tampak membulat. Pada bagian pangkal terdapat hiasan berupa relief binatang dengan posisi berdiri, sayangnya bagian kepala sudah tidak jelas lagi akibat dimakan waktu.