Desa Gedung Karya mendadak menjadi buah bibir dikalangan para arkeolog dan pemerhati tinggalan purbakala yang terdapat disepanjang daerah aliran sungai Batanghari. Bermula dari kegiatan ekskavasi dalam penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada tahun 1996. Dalam penelitian yang dilaksanakan menemukan konsentrasi barang-barang tembikar berupa kendi. Pada sebuah kotak ekskavasi yang berukuran 1 x 2 meter berhasil ditemukan lebih dari 10 buah kendi utuh,   lebih dari 15.000 pecahan tembikar yang berasal dari bentuk kendi dari berbagai macam tipe.

ririfahlen/bpcbjambi

Sebelum dilakukannya penelitian dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di situs ini. Beberapa laporan penemuan di lokasi ini telah menjadi latar bahwa situs ini merupakan salah satu situs penting yang ada di daerah aliran sungai Batanghari. Ditemukannya struktur bata, pecahan keramik dan pecahan tembikar yang diperkirakan berasal dari masa Dinasti Song (10 – 13 Masehi). Berdasarkan keterangan penduduk di daerah sisi barat tebing parit pernah ditemukan perhiasan dari emas berbentuk cincin dan liontin. Penemuan Arca Logam (timah) pada tahun 1992, semakin membuktikan potensi tinggalan purbakala di Desa Gedung Karya.

Desa Gedung Karya secara administratif berada dalam wilayah kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi. Dahulu desa ini lebih dikenal dengan sebutan Gedung Terbakar. Untuk bisa menuju situs ini bisa ditempuh melalui jalur darat dan jalur sungai. Dari Kantor Balai Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi yang berada di Jl. Samarinda, Kota Baru, Kota Jambi. Bisa memilih alternatif jalan darat dengan berkendaraan menempuh jarak kurang lebih 84 KM.