You are currently viewing Pendokumentasian Kantor Pos Besar Bandung dan Bangunan Sekolah Dewi Sartika
Kantor Pos Besar Bandung

Pendokumentasian Kantor Pos Besar Bandung dan Bangunan Sekolah Dewi Sartika

Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten (BPCB Banten) pekan ini melakukan kegiatan pendokumentasian Cagar Budaya Kota Bandung tahap 3. Pada kegiatan tahap 3 ini kegiatan pendokumentasian difokuskan pada bangunan Kantor Pos Besar Bandung dan Bangunan Sekolah Dewi Sartika.

Proses Pendokumentasian (Foto Udara) Sekolah Dewi Sartika Menggunakan Drone

Bangunan Kantor Pos Besar Bandung awalnya merupakan tempat pemberhentian kereta kuda pembawa surat, kemudian dibangun kantor pos kecil pada tahun 1863 dan akhirnya direnovasi pada tahun 1928 – 1931 menjadi bangunan yang sekarang.  Kantor Pos Besar Bandung teretak di kawasan pusat kota bersejarah, yaitu sub kawasan alun-alun Kota Bandung. Bangunan ini merupakan hasil karya arsitek J. Ven Gendt yang menampilkan gaya arsitektur khas modern fungsional (art deco geometris) dengan bentuk yang langka dan unik. Pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai Kantor Pos dan telegraf (Posten Telegraf Kantoor), namun sekarang digunakan sebagai Kantor Pos Besar Bandung.

Sekolah Dewi Sartika semula bernama Sakola Istri yang didirikan oleh Raden Dewi Sartika pada 16 Januari 1904, bertempat di Paseban Kulon Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah ini merupakan sekolah pertama bagi gadis-gadis Indonesia. Pada waktu berdirinya sekolah itu hanya memiliki dua ruangan untuk belajar. Muridnya berjumlah dua puluh orang dengan tiga orang tenaga pengajar, yaitu Raden Dewi Sartika, Ibu Purma, dan Ibu Uwit. Kurikulum yang diberikan di sekolah pimpinan Raden Dewi Sartika itu disesuaikan dengan kurikulum Sekolah Kelas Dua (Tweede Klasse Inlandsche School) milik pemerintah, tetapi ditambah dengan mata pelajaran ketrampilan yang sesuai dengan kodrat wanita, seperti memasak, mencuci, menyetrika, membatik, menjahit, menisik, merenda dan menyulam, yang ada hubungannya dengan kepentingan rumah tangga. Selain itu diajarkan pula pelajaran agama, kesehatan, bahasa Melayu dan bahasa Belanda. Pelajaran-pelajaran tersebut tidak hanya diberikan secara teori, tetapi diberikan juga dalam bentuk praktik.

Ruang Kelas Sekolah Dewi Sartika

Kegiatan pendokumentasian ini meliputi pendeskripsian kondisi eksisting bangunan, penggambaran denah bangunan, foto kondisi eksisting, dan pengambilan foto udara melalui drone. Data ini nantinya akan digunakan untuk kelengkapan data dalam proses pelestarian selanjutnya, terutama Bangunan Sekolah Dewi Sartika yang masuk pada daftar penetapan yang akan disidangkan  untuk Cagar Budaya Nasional.

Sumber :

Tim Pendokumentasian CB Kota Bandung, BPCB Banten.

http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=86&lang=id

Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya