You are currently viewing Nisan Cina Koleksi MSKBL
Nisan Cina koleksi MSKBL

Nisan Cina Koleksi MSKBL

Nisan, bukan hanya sekedar batu massif yang tanpa arti. Nisan ternyata banyak memberikan informasi pada kita. Dari hasil kajian batu nisan koleksi Museum Situs Kepurbakalaaan Banten Lama, seolah membawa kita ke dalam kisah yang terjadi di masa lalu. Papan nisan cina disebut bongpay dalam dialek Hokkian. Pada permukaan bongpay, biasanya terdapat tulisan-tulisan dalam karakter Han yang mengandung makna dan nilai artistik tersendiri. Bongpay, biasanya selain menuliskan perihal mendiang pemilik nisan, juga melambangkan bakti dari anak cucu sang mendiang. Nisan dipasang dalam kondisi berdiri.

Imigran Cina yang datang ke Indonesia umumnya berasal dari dua propinsi yakni, Fukien (Fujian) dan Kuangtung (Guangdong). Orang-orang yang berasal dari Fujian biasa disebut sebagai Hokkian merupakan imigran yang paling banyak berdatangan ke Nusantara sampai abad ke-19. Daerah asal mereka Fujian Selatan, suatu daerah yang sangat penting menurut catatan sejarah perdagangan luar negeri Cina. Sebenarnya, bagi adat kebiasaan orang Cina sangat tabu meninggal di tanah asing meskipun karena usia tua. Orang Shandong bahkan mengatakan kasihan kepada orang yang meninggal di tanah asing.

Bongpay merupakan bagian terpenting dari makam tradisional cina. Dari pengamatan sekilas tampak berbeda-beda dalam bentuk dan cara penulisannya. Perbedaan tersebut biasanya sesuai dengan bentuk makam yang mempunyai perbedaan dari masa ke masa. Pada masa Dinasti Tang, bongpay diletakkan di tengah-tengah makam dan biasanya terdapat tulisan riwayat hidup (muzhiming) mendiang pemilik makam. Pada zaman Dinasti Song, terdapat pahatan berupa gambar pada bongpay yang tentu mengandung makna-makna tertentu terkait dengan mendiang.

Bentuk makam cina dengan bongpay di depan dan sistem penulisannya yang sekarang lazim kita lihat merupakan bentuk dan sistem penulisan mulai dari masa Dinasti Ming dan diteruskan sampai sekarang sehingga kini telah berumur lebih dari 600 tahun. Cara penulisan dan pembacaannya, yakni dari kanan ke kiri dan dari atas ke bawah.

Bongpay umumnya terdiri dari 4 bagian, yaitu baris tengah, baris horizontal (Mata Bongpay), baris kanan dan baris kiri. Masing-masing biasanya memiliki keterangan sebagai berikut.

  1. Baris Tengah

Menuliskan tentang nama dan status selama hidup mendiang. Status dan kedudukan dalam masyarakat selama hidupnya juga boleh dituliskan di sini. Seperti gelar sebagai orang yang berjasa pada agama atau pemerintahan, ataupun pernah menjadi pejabat di daerah tertentu.

  1. Baris Horizontal (Mata Bongpay)

Baris horizontal pada umumnya hanya terdiri dari dua karakter huruf kanji. Biasanya bertuliskan nama daerah (kabupaten tradisional atau desa di Cina), yang merupakan nama tempat marga atau keluarga almarhum berasal. Nama tempat atau daerah tersebut sifatnya kuno, biasanya setingkat kabupaten. Jika dikomparasikan dengan masa sekarang, ada yang namanya masih dipakai sebagai nama kabupaten atau nama kota, ada juga yang sudah melebur menjadi nama desa atau kecamatan, dan adapula yang sudah hilang.

  1. Baris Kanan

Menuliskan masa dan waktu saat bongpay tersebut didirikan. Waktu pendirian bongpay tersebut ditulis dalam susunan kata yang terbentuk dari kombinasi antara unsur Ten Heavenly Stems (10 Batang Langit) dan Twelve Earthly Branches (12 Cabang Bumi) serta nama tahun pemerintahan, yakni nama kaisar yang sedang bertahta, misalnya Qianlong Jiǎ-Chén (Tahun Naga Kayu (yang)) pada pemerintahan Qianlong (1735-1795), yakni tahun 1784). Ada pula yang menulis tahun kesekian dari pemerintah/kaisar yang berkuasa sampai kepada hitungan bulan, misalnya Xiangfeng San Nian Hua Yueh (Tahun ke-3 Kaisar Xianfeng (1850-1861) Bulan Bunga Musim Semi, yakni Februari-Maret tahun 1852)

Ten Heavenly Stems (10 Batang Langit) dan Twelve Earthly Branches (12 Cabang Bumi) merupakan dua unsur yang dikombinasikan membentuk siklus enam puluh tahunan (siklus seksagesimal) atau ganzhi. Ganzhi dipakai sebagai kalender tradisional untuk menunjukkan tahun, bulan, hari, dan jam.

  1. Baris Kiri

Menuliskan siapa yang membuat atau mendirikan bongpay tersebut. Biasanya bongpay dibuat oleh anak, cucu, saudara atau kerabat satu marga dengan mendiang. Ada yang menuliskan nama asli dari anak laki-laki dan cucu (anak dari anak laki-laki), ada pula yang hanya menuliskan beberapa karakter sebagai pengganti nama dari anak dan cucu mendiang. Bagi yang tidak punya anak laki-laki biasanya menuliskan dibuat oleh anak perempuan.

 

 

Sumber: Laporan Kajian Nisan Cina Koleksi MSKBL, 2017