Berlokasi di Jalan Otto Iskandar Dinata, berupa kompleks yang terdiri dari enam bangunan. Pendapa Kabupaten Tasikmalaya didirikan pada tahun 1901 di masa kepemimpinan Bupati R.T.A. Prawira Adiningrat, saat ibukota Kabupaten dipindahkan dari Manonjaya ke Tasikmalaya. Pada saat itu kabupaten masih bernama Kabupaten Sukapura. Hingga saat ini, meskipun berada dalam wilayah administratif Kota Tasikmalaya, Kompleks Pendapa dan Rumah Dinas Bupati Tasikmalaya masih menjadi aset Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya.
Bangunan pendapa berdenah bujur sangkar, berukuran 23 m x 23 m. Berdiri di atas batur setinggi 78 cm. Lantai bangunan telah mengalami penggantian. Penambahan dinding dilakukan pada seluruh tampak bangunan. Atapnya yang berbentuk limasan, disangga oleh tiang-tiang kayu berbentuk segi empat berjumlah 12 tiang.
Bangunan rumah dinas bupati disebut Gedung Negara, berdenah empat persegi panjang, memanjang utara-selatan, berukuran ± 30 m x 20 m. Bangunan menghadap selatan. Bangunan dipisahkan dengan pendapa oleh jalan. Namun, saat ini kedua bangunan dihubungkan oleh atap baru yang datar dan terbuat dari beton. Tampak muka memperlihatkan bangunan berdiri di atas batur. Satu pintu besar dan tinggi berdaun dua terletak di tengah dinding muka. Pintu diapit di sisi kiri dan kanan oleh satu jendela besar berdaun dua dengan panel kaca. Jendela lain tampak di sisi muka pada dinding yang menjorok ke dalam di sisi kanan dan kiri bangunan. Masing-masing berjumlah dua jendela, bentuknya serupa dengan jendela yang mengapit pintu utama.
Bangunan lain yang digunakan untuk kantor Dharma Wanita, terletak di sisi barat bangunan rumah dinas. Bangunan menghadap selatan dengan denah empat persegi panjang, memanjang utara-selatan berukuran ± 9 m x 20 m. Bangunan berdiri di atas batur setinggi 60 cm. Lantainya menggunakan ubin ukuran 20 cm x 20 cm berwarna merah marun. Tampak muka bangunan terlihat dinding dengan hiasan minimalis menggunakaan garis-garis perbingkaian vertikal dan horisontal. Di bagian tengah dinding mukanya terdapat satu pintu kayu berdaun dua dengan tiga jendela berpanel kaca pada masing-masing dinding kanan dan kirinya.
Gedung lain yang disebut dengan Gedung Putih, saat ini difungsikan sebagai bangunan untuk pertemuan atau rapat-rapat. Melihat pada fisik bangunannya, bangunan Gedung Putih merupakan bangunan penambahan baru pada masa lebih kemudian di dalam kompleks.