Dunia perposan modern muncul di Indonesia sejak tahun 1602 pada saat VOC menguasai Nusantara. Pada saat itu, perhubungan pos hanya dilakukan di kota-kota tertentu yang berada di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Surat-surat atau paket-paket pos hanya diletakkan di Stadsherbrg atau Gedung Penginapan Kota sehingga orang-orang harus selalu mengecek apakah ada surat atau paket untuknya. Untuk meningkatkan keamanan surat-surat dan paket-paket pos tersebut, Gubernur Jenderal G. W. Baron Van Imhoff mendirikan kantor pos pertama di Indonesia yang terletak di Batavia. Pos pertama ini didirikan pada tanggal 20 Agustus 1746.
Pada era kepemimpinan Gubernur Jenderal Daendels terdapat kemajuan yang cukup berarti di dalam pelayanan pos di nusantara. Kemajuan tersebut berupa pembuatan jalan yang terbentang dari Anyer sampai Panarukan. Jalan sepanjang 1.000 km ini sangat membantu dalam mempercepat pengantaran surat-surat dan paket-paket antarkota di Pulau Jawa. Jalan yang dibuat secara rodi (kerja paksa) ini dikenal dengan nama Groote Postweg (Jalan Raya Pos). Dengan adanya jalan ini, perjalanan antara Provinsi Jawa Barat sampai Provinsi Jawa Timur, yang awalnya bisa memakan waktu puluhan hari, bisa ditempuh dalam jangka waktu kurang dari seminggu.
Kantor Pos Kota yang beralamat di Jalan Fatahillah No. 3, Jakarta barat dibangun pada 1928 oleh kotraktor Nedam. Bangunan tersebut merupakan hasil rancangan Ir. R. Baumgartner, seorang arsitek pada Bouwkundig Bureau yang ada di Departemen van BOW. Bangunan ini digunakan sebagai kantor pos sejak awal pendiriannya hingga sekarang.