Gedung Eks RSUD Pandeglang yang sekarang digunakan sebagai Gedung Perpustakaan Kabupaten Pandeglang berada di Jl. Kesehatan No. 2, Pandeglang, terletak pada koodinat 06° 30’ 93” Lintang Selatan dan 106° 10’ 50” Bujur Timur. Bangunan ini terletak di sisi barat alun-laun Pandeglang. Bentuk bangunannya persegi panjang dari arah barat ke timur dengan arah hadap ke utara. Bangunan bercat putih ini memiliki atap berbentuk limasan. Pada bagian fasad bangunan terdapat 10 jendela kayu rangkap ganda bercat krem. Pada bagian luar, jendela berbentuk jalusi dan sebagian berpanil kayu. Pada bagian dalam berpanil kaca dengan lubang angin berukuran besar dan berpanil kaca. Di bagian luar, jendela-jendela ini dilengkapi elemen kanopi yang terbuat dari bahan kayu.
Bagian yang terlihat unik terdapat pada pintu masuk utama, yakni tiang penyangga kanopi kayu berupa delapan tiang kayu kecil yang berdiri di atas beton. Dalam arsitektur bagian ini disebut dengan portico yakni konstruksi beratap yang diitumpu oleh kolom atau tiang sebagai ruang peralihan antara luar dan dalam. Bagian ini masih tampak terlihat asli, sama seperti deretan jendela dengan kanopinya. Namun, terdapat tambahan komponen bangunan berupa teras beratap yang posisinya menaungi portico tersebut.
Pintu masuk utama terbuat dari pagar besi menyerupai gerbang. Pada bagian atas pintu “gerbang” ini, terdapat jendela berbentuk setengah lingkaran dengan kaca patri warna warni. Setelah melewati pintu “gerbang”, terdapat lorong sepanjang ± 3 meter sebagai perantara antara pintu berpagar besi tersebut dengan pintu menuju serambi belakang. Pintu ini berupa pintu dari kaca yang bila diamati dengan baik, kemungkinan dahulunya pintu ini tidak berdaun, hanya berupa pelengkungan saja.
Bagian belakang bangunan terdapat dari 9 ruang yang terbagi menjadi 5 ruang di sisi barat, 5 ruang di sisi timur dan serambi atau teras belakang yang memanjang dari barat ke timur. Bagian bangunan di sisi barat terdiri dari 5 ruang dengan 3 jendela. Bentuk pintu dan jendela khas bangunan kolonial yakni berdaun 2 dengan ukuran besar dan tinggi. Pintu dan jendela di sisi ini berbeda dengan jendela dan pintu di sisi timur, jendela dan pintu di sisi ini terdiri dari panil kaca dan kayu. Saat ini ruang-ruang ini difungsikan sebagai kantor pengurus perpustakaan. Setiap ruangan dihubungkan dengan pintu di bagian dalamnya.
Bagian bangunan di sisi timur terdapat 5 ruangan dengan 3 jendela dan pintu. Pintu dan jendela pada sisi ini umumnya hanya berdaun tunggal. Namun, ada satu pintu dan jendela yang berdaun 2 dengan bentuk jalusi. Bagian ini dipergunakan sebagai ruang buku. Sedangkan bagian terasnya dipergunakan sebagai ruang membaca bagi pengunjung. Serambi belakang ini dipagar tembok dan besi sebagai pembatas dengan halaman Gedung Sekretariat Daerah Pandeglang.
Pada puncak atap, terdapat menara kecil berlubang angin yang dalam istilah arsitektur disebut dengan lantern. Selain lantern, pada atap terdapat pula 2 buah dormer, yakni jendela atau bukaan yang mempunyai atap tersendiri yang letaknya mengapit lantern. Penutup atap terbuat dari genteng cetak model baru dengan penampakan yang glossy.
Bangunan ini merupakan rumah sakit pertama yang ada di wilayah Kawedanan Pandeglang. Bangunan berciri kolonial ini masih dipergunakan sebagai rumah sakit hingga tahun 1990-an. Akibat tidak lagi dapat menampung jumlah pasien yang semakin banyak, rumah sakit umum daerah dipindahkan ke bangunan baru di wilayah Cikoneng. Setelahnya, gedung ini dipergunakan sebagai kantor Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) serta kantor LPTQ (?).(Sumber : Buku Data Base Cagar Budaya di Kabupaten Pandeglang, BPCB Banten).