Selama satu pekan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melakukan kegiatan pemetaan Cagar Budaya di satuan ruang geografis Banten Lama (18 – 22 Juni 2019). Kegiatan ini dilakukan karena Banten Lama merupakan salah satu kota pesisir terbesar di Indonesia. Pada kegiatan ini pihak PCBM menggandeng pihak ke 3 yang bernama Cloud Asset Management (CAM) dan didampingi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten (BPCB Banten).
Pemetaan dilakukan dengan melakukan kegiatan foto udara di Kawasan Banten Lama yang memiliki potensi untuk diajukan sebagai Cagar Budaya tingkat Nasional. Luas keseluruhan kawasan yang akan dipetakan adalah sekitar ± 1983 Ha.
Situs yang dipetakan tidak hanya situs yang sudah familiar di kalangan masyarakat umum seperti Keraton Surosowan, Benteng Speelwijk dan Karaton Kaibon. Kegiatan ini juga memetakan beberapa lokasi yang diduga mengandung Cagar Budaya, seperti pagar kota Banten Lama dan struktur seperti ikan pari di daerah Pekojan. “…Jika dilihat pada peta-peta kuno Kawasan Banten Lama dikelilingi oleh benteng/pagar. Pada berita-berita asing, Banten Lama sering kali disebut sebagai Kota. Dalam Bahasa Sansakerta kota dapat diartikan sebagai pagar, maka Kota Banten dapat diartikan sebagai pemukiman yang dibatasi oleh pagar. Pagar keliling Banten berbentuk zig-zag dan kemungkinan merupakan satu-satunya pagar zig-zag di Asia Tenggara atau di Asia…Dilihat dari peta lama pada sisi utara kota banten dengan jarak sekitar kurang lebih 200 meter terdapat pagar kayu atau struktur kayu yang berada di laut yang diduga merupakan pagar penghalang agar kapal-kapal besar tidak dapat langsung memasuki kota banten. Selain itu ada juga temuan dugaan kolam kuno yang berada sisi timur pelabuhan karangantu. Selanjutnya pada daerah Pekojan terdapat sebuah struktur yang berbentuk seperti ikan pari.” Jelas Dr. Yunus Satrio Atmodjo, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Nasional yang terlibat sebagai narasumber pada kegiatan pemetaan ini.
Kegiatan ini juga disambut baik oleh pihak Pemerintah Daerah Provinsi Banten yang diwakili oleh Sekda Provinsi Banten, “Pemerintah Provinsi menyampaikan terimakasih atas kolaborasinya terkait situs Kota Banten Lama, selain itu kita juga melibatkan optimalisasi masyarakat seperti pramuka, kita juga nantinya akan melakukan penghijauan agar tidak terlalu gersang, kita akan memfokuskan untuk tanaman sawo dan mangga, bisa juga kelapa tetapi diwilayah tertentu. Pihak provinsi sangat senang jika kawasan Banten lama di SK kan seluas-luasnya dan siap membantu untuk mendukukng dalam penetapan Kawasan Banten Lama.”**(Rico Fajrian)