Bekas Stasiun Pangandaran terletak di Jalan Stasiun, Dusun Karangsalam, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Stasiun Pangandaran berada di jalur kereta api Banjar – Cijulang atau yang biasa disebut jalur BanCi, yakni jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Banjar dengan Stasiun Cijulang. Memiliki panjang jalur sekitar 82 km, jalur ini dahulu merupakan jalur yang sibuk. Jalur Pangandaran – Cijulang ditutup pada tahun 1981, sedangkan Jalur Banjar – Pangandaran menyusul ditutup pada tahun 1984.
Pembangunan jalur kereta api di wilayah ini dilatarbelakangi oleh kepentingan ekonomi. Di sekitar Banjar terdapat banyak perkebunan yang sangat memerlukan sarana transportasi memadai untuk proses pengangkutan. Semula, hasil perkebunan dan pertanian dari Banjar hingga Parigi diangkut melalui jalur darat (roda) atau sungai (perahu) menuju Cilacap, Jawa Tengah. Pengangkutan dengan cara ini membutuhkan waktu lama dan berbiaya tinggi. Dengan pembangunan jalur kereta di daerah tersebut, diharapkan hasil pertanian dan perkebunan bisa diangkut dengan cepat ke Banjar dan dari Banjar ke Cilacap. Pada akhir abad ke-19 sampai pertengahan abad ke-20, Cilacap merupakan salah satu pelabuhan paling ramai di Pulau Jawa dan satu-satunya di pesisir selatan Pulau Jawa.
Lokasi jalur kereta api Banjar-Cijulang masuk di wilayah Priangan. Pembangunan jalan kereta api di wilayah Priangan dikategorikan dalam dua lajur, yaitu lajur utama dan lajur simpangan. Lajur utama adalah lajur yang membentang dari mulai arah barat hingga timur dan melewati seluruh kota-kota yang ada di Priangan. Kota-kota yang terlewati lajur utama yaitu Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis. Tahapan pembangunna lajur utama tersebut yaitu Buitenzorg-Bandung-Cicalengka, Cicalengka-Garut, Warung Bandrek-Cilacap, dan Padalarang-Karawang.
Sedangkan Lajur Simpangan adalah lajur yang dibangun di dalam kota-kota di Priangan. Kota-kota yang berada di Priangan tidak semuanya memiliki lajur simpangan. Lajur simpangan pada umumnya bertitik tolak pada lajur utama. Adapun lajur simpangan yang dibangun yaitu Tasikmalaya-Singaparna, Banjar-Kalipucang-Cijulang, Bandung-Banjaran-Kopo-Ciwidey, Citeureup-Majalaya, Rancaekek-Sumedang dan Garut-Cikajang.