Dua Buah Meriem Inggris di Registrasi oleh BPCB Bali

0
1111
Meriam Inggris di Singaraja

Singaraja di abad ke-18 merupakan masa awal kolonialisme Belanda masuk ke Bali. Ada tiga hal mendasar yang mempengaruhi Belanda untuk menduduki Bali, yaitu;

  1. Aturan kerajaan di Bali dianggap tidak menguntungkan perdagangan Belanda;
  2. Kerajaan di Bali menolak Monopoli yang dilakukan oleh Batavia;
  3. Permintaan bantuan oleh masyarakat lombok yang merasa diperlakukan secara tidak adil oleh Penguasanya dari Bali.

Van Bloemen Waandars sebagai countroleur pertama di Bali semenjak Buleleng jatuh ke tangan Belanda.

Dengan dimulainya pemerintahan Belanda di Buleleng dan menjadikannya sebagai pusat pemerintahan menyebabkan saat ini terdapat beberapa tinggalan yang berasal dari masa kolonial.

Pada tahun 2017 Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali telah melakukan registrasi cagar budaya berupa tinggalan kolonial yang berada di sekitar kota Singaraja.

Meriam Inggris di Singaraja

Salah satunya adalah 2 buah Meriem Inggris yang terdapat di jalan Surapati, Singaraja. Meriem ini memiliki Panjang 127 cm; Diameter Ujung 18 cm; Diameter pangkal 23 cm berbahan besi baja dengan kondisi terawat. Adapun informasi yang terdapat di bagian meriem berupa tulisan “H. CRAZEROOKSONECS, LIVERPOOL” dan “E L C”. Selain Itu juga terdapat lambang mahkota Kerajaan Inggris.

Meriam Inggris di SingarajaMeriam Inggris di Singaraja