Survei Penyelamatan dan Pencarian Cagar Budaya Struktur

0
1113

Survei Penyelamatan dan Pencarian Cagar Budaya Struktur

Kegiatan survei penyelamatan dan pencarian cagar budaya struktur ini dilakukan pada tanggal 24 September 2020 pada Situs Kompleks Makam Maharaja Gurah yang berada di  Gampong Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh merupakan satu dari sekian banyak objek wisata religi yang terkenal di provinsi Aceh.

Letak situs berada di koordinat 5º31’46.4”N dan 95º15’58.2”E, Desa (Gampong) Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Apabila hendak berziarah, objek ini bisa didatangi dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dari jalan poros Banda Aceh-Meulaboh, anda terus saja mengarah ke pusat Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Dari tempat pusat Kecamatan Peukan Bada tinggal menempuh jarah ± 1,5 kilometer dengan waktu tempuh 18 menit ke lokasi melalui jalan Gurah, ke arah tebing tambang galian C yang persis di sisi Selatan Gampong Gurah.

Situs berada tepat di bawah kaki tebing Gunung dengan kondisi lingkungan kebun, dekat permukiman dan tambang galian C serta mata air yang menjadi sumber air minum masyarakat setempat.

Keberadaan Struktur di Situs Kompleks Maharaja Gurah

Di Situs Kompleks Maharaja Gurah, selain dapat ditemukan makam kuno dengan nisan dan jirat yang terbuat dari batu pasir (sands stone), ternyata juga ada struktur berbentuk persegi empat. Struktur Cagar Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam dan/atau benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatu dengan alam, sarana, dan prasarana untuk menampung kebutuhan manusia.

Struktur cagar budaya di Situs Kompleks Maharaja Gurah berupa susunan batu-batu gunung yang diikat dengan perekat/spesi dibuat pada abad ke-17 Masehi merujuk kehadiran tokoh utamanya serta nisan-nisan yang berada di dalam kompleks makam ini.

Pada masa lalu, struktur kuno di Situs Kompleks Maharaja Gurah berfungsi sebagai dinding batas areal makam-makam kuno yang dapat dibagi atas struktur dalam dan struktur luar.  Struktur dalam berisi makam-makam utama yang dipercaya keluarga dekat Maharaja Gurah dengan ukran lebih besar dari makam-makam di struktur luar. Adapun struktur luar berisi makam-makam yang lebih belakangan dengan ukuran lebih kecil dbandingkan dengan makam-makam di struktur dalam.

Pada saat sekarang, struktur tersebut di atas semakin rusak akibat berbagai faktor sehingga memerlukan tindakan penyelamatan mengingat kandungan nilai pentingnya sebagai bagian kekayaan warisan budaya Kerajaan Bandar Aceh Darussalam abad ke-17 M. Struktur ini telah berusia kurang lebih sekitar 300 tahun  dan mengalami keterancaman tinggi yang diakibatkan oleh pengaruh alam, manusia, tumbuhan dan hewan.

Keterancaman oleh tumbuhan pada struktur dinding sebelah barat Situs Kompleks Maharaja Gurah (ambo, Rani, nurdin)