Sabang andalan wisata Aceh

0
4517

 

peta sabang

BPCB Aceh : Pulau Sabang  atau  pulau WEH. adalah  sebuah pulau  yang terletak paling ujung bagian barat Pulau Sumatera yang terletak  dengan geografis Indonesia berada  pada titik koordinat  95°13’02”-95°22’36” BT, dan 05°46’28”-05°54′-28″ LU, merupakan wilayah administratif paling utara dan berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Thailand, dan India.

Pulau ini merupakan  andalan wisata Aceh  yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing dan wisatawan lokal karena  Sabang adalah sebuah kota kecil  yang sangat indah baik alam flora dan fauna dan pulau ini tidak begitu jauh dari kota banda Aceh  hanya  Jaraknya sekitar 14 mil atau 22,5 Km dari Banda Aceh menyeberang lautan,  dapat ditempuh dengan kapal Fery kurang lebih selama 2 jam   dan 45 menit dengan kapal cepat MILL EXPRESS BAHARI.

Sejarah Pulau Weh

Pulau Weh Sekarang ini dikenal dengan Pulau Sabang sebelumnya pulau ini bersambung dengn pulau sumatera, akibat dari letusan gunung berapi  dan gempa pada zaman pleistosen, di bawah kedalaman 9 meter dekat kota sabang  hingga pulau ini terpisah dan dimakan dengan Pulaau WEH.  WEH artinya Pisah  dalam bahasa Aceh  jadi pulau sabang ini adalah pulau yang pisah atau pindah dari PulauSumatera.

Pada Abad  ke – 12 seorang  petualang 7 lautan bernama Sinbad pernah berkunjung ke pulau indah ini dan dalam perjalanannya dari Arab menuju Cina, dia bersandar di salah satu pulau di Selat Malaka yang dikenal sebagai Pulau Emas dan juga seorang geologis terkenal asal Yunani yang bernama Ptolomacus melakukan penjelajahan mengelilingi dunia sekitar tahun 301 Sebelum Masehi yang menempuh rute sangat panjang dan suatu ketika singgah di Selat Malaka dan  melihat keindahan pulau ini (mungkin kilau emas kala itu), mencatat dan memasukkan pulau ini dalam peta pelayarannya dengan nama Pulau Emas.

Sabang telah dikenal luas sebagai pelabuhan alam bernama Kolen Stasion oleh pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1881. Pada tahun 1887, Firma Delange dibantu Saban Haven memperoleh kewenangan menambah, membangun fasilitas dan sarana penunjang pelabuhan. Era pelabuhan bebas di Sabang dimulai pada tahun 1895, dikenal dengan istilah  vrij haven    dan dikelola Maatschaappij Zeehaven en Kolen Station yang selanjutnya dikenal dengan nama Sabang Maatchaappij. Perang Dunia II ikut memengaruhi kondisi Sabang dimana pada tahun 1942 Sabang diduduki pasukan Jepang, kemudian dibom pesawat Sekutu dan mengalami kerusakan fisik hingga kemudian terpaksa ditutup.

Pulau Weh  merupakan sebuah pulau Vulkanik, sebuah Pulau atol (pulau karang) yang proses terjadinya mengalami pengangkatan dari permukaan laut. Proses terjadinya dalam tiga tahapan, terbukti dari adanya tiga teras yang terletak pada ketinggian yang berbeda.

Umumnya Pulau Weh terdiri atas dua jenis batuan, yaitu tuf mrina dan bantuan inti. Tuf Marina dijumpai hampir sepanjang pantai sampai pada ketinggian 40 sampai 50 M. Lapisan  tuf yang terlebar didapat di sekitar kota Sabang, di bagian pantai berlapis sempit. Batuan sempit adalah batuan  vulkanik yang bersifat andesitik.

Berdasarkan wilayah, tampak bahwa wilayah barat terdapat topografi paling berat. Mulai dari  Sarong Kris sebagai puncak tertinggi di sebelah Timur, terdapat tiga barisan punggung yang berjolak menuju ke Barat Laut, sehingga lembah-lembah yang ada di antara punggung itu sempit. Di pulau  ini juga  terdapat sebuah danau air tawar bernama Danau Aneuk Laot. Topografi di sebelah Timur terdapat sebuah pegunungan yang arahnya dari Utara ke Selatan yang memisahkan  pulau weh Timur dengan bagian lainnya. Gunung Leumo Mate merupakan puncak yang tertinggi. Di bagian ini terdapat lapisan tuf marina yang lebih besar. Di antara bagian Barat dan Timur terdapat aliran dua buah  sungai, yaitu sungai pria laot dan sungai Raya. Daerah ini merupakan sebuah slenk dari sebuah fleksun (patokan yang tidak sempurna). Kondisi geologis wilayah ini terdiri dari 70% batuan vulkais (andesite), 27% batuan sedimen ( line stone) dan sand stone), dan 3% endapan aluvial ( recent deposit)

 

Cuaca

Pulau weh mengalami dua m yaitu musim hujan dan musimkemarau. Musimhujan lazimnya jatuh pada bulan September sampai Februari. Musim kemarau pada bulan  Maret hingga bulan  Agustus. Menurut hasil pengukuran  Stasiun Meteologi Sabang, curah hujan yang tercatat rata-rata 1.745 – 2.232 mm/tahun, dengan angka terendah pada bulan Maret sebesar 18 mm dan angka tertinggi pada bulan September sebesar 276 mm. Pada bulan September dan 0ktober terrjadi peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

 

Wisata

Pulau Sabang memiliki sekitar  26 titik potensial tujuan wisata yang bisa dikunjungi diantaranya yang paling populer adalah Pantai Gapang, Pantai Rubiah, dan Pantai Iboih, yang terkenal dengan keindahan Garden Under Water-nya. Keindahan lautan disini dapat kita nikmati bermacam-macan hewan air seperti ikan  hiu, paus, lumba-lumba, pari manta, penyu dan hewan-hewan laut cantik lainnya.

Penginapan dan akomodasi juga tersedia yang tidak begi mahal sehingga dapat terjangkau oleh pengunjung. Sumber : masyarakat kota sabang dan. htt: sabang kota go.id/geografis sabang