PEMBUKAAN PKA KE-7 DIBUKA OLEH MENDIKBUD
BPCB Aceh; 5/8/2018: Menteri Pendidikan (Mendikbud) Republik Indonesia, Dr Muhajir Effendi secara resmi membuka Pameran PKA ke- 7 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya Kota Banda Aceh pada hari Minggu tanggal 5/8/2018 pukul 20.40 WIB.
Para penari dan pemain teater usai Menteri Pendidkan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI menabuh Rapa-i pertanda pembukaan PKA ke-7 dibuka secara resmi. Rapa-i ini adalah jenis alat musik tradisional dari Pasee yang penyambutannya dengan syair wamulee oleh Jol Pasee penyanyi Aceh kemudian dilanjutkan dengan song PKA ke-7 oleh syahrial. dan pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 dilengkapi dengan teknologi “video mapping.” Video ini menggunakan teknik pencahayaan dan proyeksi yang melahirkan ilusi optis yang sangat fantastis.
Pembukaan PKA di Stadion Harapan Bangsa dihadiri ribuan pengunjung terdiri dari pejabat pemerintah provinsi, kabupaten/kota, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya. Seremoni pembukaan diawali penabuhan rapai oleh Mendikbud Muhadjie Effendy yang dilanjutkan defile kontingen 23 kabupaten/kota. Serta penyerahan piala bergilir oleh Bupati Aceh Besar Mawardi Ali selaku juara umum PKA ke- 6 pada 2013 kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Pada kesempatan itu, Mendikbud menyampaikan permintaan maaf Presiden RI Joko Widodo yang sebelumnya diundang untuk membuka PKA ke- 7, ternyata berhalangan hadir ke Provinsi Aceh.
Dalam sambutannya Mendikbud, Prof Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2017 tentang kebudayaan. Undang-undang ini telah menempatkan kebudayaan itu posisi yang strategis. Ini bukti sungguh-sungguh pemerintah untuk menjaga kebudayaan dan mulai tahun 2019 mendatang pemerintah akan mengucurkan anggaran khusus untuk kebudayaan. Sehingga kegiatan seperti PKA dapat memudahkan melakukan pelestarian kebudayaan dan membuat berbagai even kebudayaan lainnya. Menurut Mendikbud pemerintah Aceh sudah tepat melaksanakan PKA untuk melestarikan dan menjaga khasanah adat dan kebudayaan apa lagi kebudayaan Aceh cukup beragam yang tidak lepas dari nilai-nilai syariat Islam.(nrd)