PINTU GERBANG KOMPLEKS PEMAKAMAN BELANDA DI KOTA BANDA ACEH

0
11738

PINTU GERBANG KOMPLEKS PEMAKAMAN BELANDA DI KOTA BANDA ACEH YANG DI KENAL DENGAN KERKHOF

Pintu Gerbang adalah sebuah bangunan tua yang terletak di Jalan Sultan Iskanda Muda kelurahan Blower Kecamatan Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh tepatnya  berdampingan dengan Museum Tsunami. Bangunan ini menghadap kearah Utara dan berbentuk brosur dengan dua tiang yang seolah-olah menopang atap. Pada bagian bawah atap terdapat bentuk bintang dan inkriopsi yang berbunyi “ AAN ONZE KAMERADEN OF HELVELDVAN EER:” pada bagian bawah juga ada 2 inskripsi yang masing-masing  dengan huruf Jawa Kuno berbahasa Melayu, pada bagian kiri dan kanan pintu gerbang ini tercantum nama-nama serdadu Belanda yang gugur beserta lokasi dan angka tahunnya diukir dalam panel yang terbuat dari marmer dan pada tiang bagian depan terdapat prasasti berbunyi “ IN MOMORTAM LUITENAT KOLONEL  W.B.J. A.  SCHEEPENS ODER LEDEN 17 OCTOBER 1913” pada prasasti ini terdapat Prasasti lain berbunyi  ” J.H.J. BRANDEN VREND VAN ATJEH RENOVAITE PEUCUT 1970-1982.

Pada tiang sisi kiri bagian atas pintu gerbang ini ada tulisan berbentuk salip dengan ragam hias Aceh dan  prasasti ini berbunyi “ IN MEMORIAM GENTRALL MAJOR JHR KOHLER NEUVELO 14 APRIL 1873”. Tokoh-tokoh militer belanda yang dimakamkan antara lain :

  • Johan Harmen Rudolf Köhler.
  • Johannes Ludovicius Jakobus Hubertus Pel.
  • W.B.J.A. Scheepens.

Pada makam-makam ini telah dikuburkan lebih dari 2.200 orang tentara Belanda, dari serdadu biasa sampai Mayor Jenderal, dari suku-suku bangsa Indonesia, bangsa Belanda serta bangsa-bangsa lain yang menjadi serdadu upahan Belanda. Diantara kuburan-kuburan itu masih terdapat catatan yang dapat dibaca nama, pangkat serta tahun serta tempat mereka tewas. Nama-nama mereka diukir demikian indah pada marmer yang merupakan dinding pintu gerbang kehormatan “erepoort” makam para pahlawan Belanda tersebut.  Dalam kompleks Makam Kerkhof ini juga terdapat Makam “MEURAH PUPOK “ beliau adalah putra Mahkota  dari Sultan Iskandar Muda yang dikenakan hukuman mati (hukum pacung) yang dilakukan oleh kerajaan Aceh pada tahun 1607-1638. Dalam sejarah Aceh banyak ditulis Sultan Iskandar Muda adalah raja yang sangat bijak, adil, tegas dan setia kepada rakyatnya, siapapun yang melanggar hukum yang telah ditetapkan maka akan menerima hukuman sesuai dengan hukum kerajaan tanpa kecuali termasuk anaknya sendiri dan setelah anaknya kesayangannya di hukum beliau mengeluarkan fatwa yang merupakan sebuah pepatah “ Gadoh anek Meupat Jirat, Gadoh Adat pat Tamita:”  artinya  “ Hilang anak tau Makamnya, Hilang Adat cari dimana”.       Sumber : https://tengkuputeh.com/2017/11/11/pekuburan-belanda-peucut/

Lokasi kerkhop atau kompleks Makam Belanda ini yang luasnya……… secara geografis terletak pada titik kordinat  5°32’50.2″N 95°18’52.3″E. pada bagian Utara berbatasan dengan jalan Sultan Iskandar Muda atau lapangan Blang Padang Banda Aceh, pada bagian Selatan berbatasan dengan kelurahan Blower, pada bagian Timur berbatasan dengan Jalan Teuku Umar dan pada bagian Barat berbatasan dengan Sekolah SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh. (Nurdin)