Goa Ceruk Mandale adalah sebuah situs yang berada kabupaten Aceh Tengah kecamatan kebayayakan desa Mandale juga kondisinya kurang terlindungi dari pengaruh eksternal. Walaupun sudah ada pagar kawat di bagian kaki tebing yang berada di tepi jalan masuk, namun di bagian mulut gua hanya berpagar sekedarnya dari bambu. Selain itu juga tidak dipasangi jaring yang memadai untuk mecegah masuknya kelelawar dan burung serta menahan sampah-sampah daun kering agar tidak mengotori kotak gali dan replika yang ada di dalamnya.
Dalam segi kebersihan situs dan lingkungannya dapat dinilai kurang, bila dibandingkan dengan luas areal yang dipelihara. Nampak sekali bahwa perawatan terhadap situs ini tidak rutin dilakukan oleh juru pelihara yang bersangkutan (a.n. Darul Aman). Oleh karena itu juru pelihara telah mendapatkan teguran lisan terkait kinerjanya dan tertulis terkait ketidaktertiban administrasi laporan pemeliharaan situs.
Gua ceruk mendale dan gua ceruk ujung karang yang terletak dibawah kaki bukit hanya jarak sekitar 100 meter dari danau Lut Tawar dan 30 meter dari jalan kemukiman penduduk kampong Mandale, di Lokasi gua ceruk ini ditemukan kerangka manusia purba saat penelitian dan penggalian Tim Balar (Balai arkeologi Medan) yang wilayah kerja Sumut dan Aceh. Gua ceruk ini dapat dipergunakan tempat orang berteduh dikala hujan. Dengan ditemukannya Kerangka manusia praserah di Gua Ceruk Mendale atau Loyang Ceruk Mandele dan Gua Ceruk Ujung Karang Kecamatan Lut Tawar daerah takengon semakin banyak dikenal masyarakat luas. Kerangka manusia yang ditemukan tersebut diperkirakan berusia 6500 tahun bahkan ada kerangka yang sudah berusia 7400. Dengan adannya Penemuan ini tampak dan muncul gairah para pecinta sejarah untuk melacak asal-usul suku Gayo di Aceh tengah. Banyak orang yang ingin menjadikan penemuan ini sebagai bukti bahwa Gayo adalah penduduk pertama yang menghuni Aceh.(nrd)