PELATIHAN PEMBUATAN REPLIKA NISAN KUNO DI KOTA BANDA ACEH

0
1448

BPCB Aceh: Saat ini keberadaan nisan kuno di Banda Aceh sudah mulai terancam hilang dikarenakan banyak faktor, diantaranya bencana alam, kesadaran masyarakat akan nilai penting sebuah cagar budaya, serta pembangunan rumah-rumah dan pertokoan yang menyebabkan beberapa lokasi pemakaman mulai tergeser, sehingga banyak nisan kuno yang menjadi ciri khas sebagai peninggalan masa Islam di Aceh mengalami kerusakan.

“Langkah pelestarian dengan cara tidak merubah bentuk cagar budaya maupun pemindahan nisan kuno dari lokasi yang terdapat nisan kuno ialah dengan cara perbanyakan (membuat replika) nisan kuno untuk mengantisipasi apabila terjadi kerusakan pada cagar budaya berupa nisan kuno yang disebabkan oleh bencana alam maupun tindakan vandalisme. Pembuatan replika cagar budaya ini juga bertujuan meningkatkan kemampuan dan keahlian SDM di BPCB Aceh dalam membuat replika cagar budaya”, tutur Deni Sutrisna, M.Hum selaku Kepala BPCB Aceh.

“Hasil dari kegiatan Pembuatan Replika cagar budaya berupa nisan kuno juga dapat bermanfaat menjadi bahan publikasi/sosialisasi cagar budaya yang ada di Aceh saat melaksanakan kegiatan seperti pameran, penyuluhan Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya karena sifatnya ringan dan mudah untuk dibawa ke luar daerah serta sebagai contoh pembelajaran kepada pelajar dan mahasiswa dengan mengenalkan langsung bentuk dari cagar budaya khususnya benda cagar budaya berupa nisan”, ungkap Adhi Surjana S.S.

Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan Pameran Batu Nisan Aceh di Museum Aceh, 9-18 Mei 2017 dengan maksud agar dapat disaksikan oleh masyarakat umum secara langsung untuk melihat dan mengetahui salah satu aktivitas pelestarian cagar budaya. Dalam pelaksanaan kegiatan, BPCB Aceh mengundang tenaga ahli pembuat replika/patung dari Yogyakarta, Edi Priyanto Ambrosius yang merupakan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta jurusan Seni Patung. (LA)

Praktek pembuatan Batu Nisan