Paromasan/Kubur Batu Sidauruk Kabupaten Samosir

0
2813

Paromasan/Kubur Batu Sidauruk

Kabupaten Samosir yang berada pada koordinat 2˚ 21’ 38” – 2˚49’ 48” Lintang Utara dan 98˚ 24’ 00” – 99˚ 01’ 48” Bujur Timur adalah wilayah yang sebagian besar dikelilingi Danau Toba. Adapun luas wilayahnya adalah 2069,05 km² yang terbagi dua wilayah daratan dengan luas 1444,25 km²dan luas danau 624,80 km².

Morfologis Pulau Samosir berada di daerah yang di kelilingi oleh Bukit Barisan yang membujur dibagian tengah Propinsi Sumatera Utara, sejajar dengan benteng Pulau Sumatera. Di sepanjang dataran Bukit Barisan terbentang dataran tinggi antara lain dataran tinggi Karo, Simalungun dan Dairi. Danau Toba berada di dataran tinggi tersebut, dengan luas 2.044,25 km². Panjang Danau Toba dari bagian utara ke selatan sekitar 100 km dan lebarnya sekitar 30 km, berada 90 meter diatas permukaan laut. Ditengah Danau Toba terdapat Pulau Samosir dengan luas 67,28 km².(sumber buku Geografis Kab. Samosir 2016)

Kabupaten Samosir ditetapkan menjadi satu wilayah otonom Kabupaten berdasarkan Undang-undang No. 56 Tahun 2005 yang meliputi 9 wilayah kecamatan, 128 desa dan 6 kelurahan dengan jumlah penduduk 123.789 jiwa (Samosir Dalam Angka 2015)

Paromosan/Kubur Batu Sidauruk merupakan peninggalan megalitik, dan paramosan ini berada di Lumban Bona-bona Desa Cinta Dame Kecamatan Simanindo, tepatnya dikoordinat N02˚45.117’ E098˚43.250’, kubur ini terbuat dari batu sedimen yang di ukir berbentuk kubus dengan penutup yang meruncing pada bagian atasnya dengan warna keasliannya abu-abu terang dan memiliki ukuran panjang dan lebarnya 1 m x 1m atau (100 cm x 100 cm) dengan ketinggian 80 cm dan pada bagian bawah dan bagian penutup memiliki panjang 1,20 m x1,20 m atau Panjang x Lebar 120 cm x lebar 120 cm. Kondisi Paromosan hingga saat ini masih ini kurang terawat karena terletak dan berada jauh atau diluar perkampungan dan batu kubur sidauruk/paromasan masih diduga cagar budaya yang perlu perhatian pemerintah agar tetap dilestarikan.

Menurut Narasumber Bapak Arusman Sidauruk yang telah berumur 64 Tahun bahwa didalam Paromasan ini hanya ada dua generasi saja, yaitu Oppung Siolompohan Sidauruk dan seluruh anak-anaknya yang berjulah 5 orang beserta istrinya masing-masing, sementara dari Ompung Siolompohan hingga ke Narasumber sudah ada 6 (enam Generasi) atau ±200 tahun usia paromason tersebut.