PAMERAN KHUSUS bertema “MENGENAL BATU NISAN ACEH SEBAGAI WARISAN BUDAYA ISLAM DI ASIA TENGGARA”

0
1190

PAMERAN KHUSUS bertema “MENGENAL BATU NISAN ACEH SEBAGAI WARISAN BUDAYA ISLAM DI ASIA TENGGARA”

Mei 2017 BPCB Aceh bekerjasama dengan Museum Negeri Aceh dan komunitas Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA) mengadakan kegiatan Pameran Bersama dan Seminar yang bertemakan “Nisan Aceh Sebagai Warisan Budaya Islam di Asia Tenggara”. Kegiatan ini berlangsung sepekan yaitu mulai 9 Mei 2017 sampai dengan 16 Mei 2017. Dalam kegiatan ini, BPCB Aceh tidak hanya melakukan pameran tentang nisan Aceh saja, akan tetapi turut pula mendukung kegiatan seminar tentang Nisan Aceh bersama Museum Negeri Aceh. Kegiatan seminar bertujuan mempublikasikan kepada masyarakat akan pentingnya cagar budaya (nisan Aceh) untuk kelangsungan kebudayaan dan sejarah Aceh. Bagi BPCB Aceh kegiatan ini sangat bernilai positif, karena dengan adanya niat baik dari Pemerintah Daerah Provinsi Aceh melalui Museum Aceh dan Komunitas Masyarakat Lokal yang peduli akan kelestarian cagar budaya. Oleh sebab itu Deni Sutrisna, M.Hum selaku Kepala BPCB Aceh menyambut baik acara pameran dan seminar nisan ini, guna mensukseskan kegiatan tersebut BPCB Aceh membentuk tim untuk berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan.

Berkenaan dengan publikasi tinggalan masa Islam yang hendak dilaksanakan, sebelumnya telah sinkronisasi melalui rapat bersama Museum Negeri Aceh dan MAPESA di Museum Tsunami, Banda Aceh bulan Februari 2017. Kegiatan dilaksanakan serentak dengan acara pameran yang dilakukan di Museum Negeri Aceh, meliputi: Pemutaran Bioskop Keliling di Kota Banda Aceh, dan Pembuatan Replika Nisan. Keseluruhan rangkaian acara diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan terhadap peserta didik maupun masyarakat umum yang hadir sehingga tercipta rasa memiliki dan melestarikan warisan budaya nisan Aceh.

Acara Pembukaan Pameran dihadiri undangan dari berbagai kalangan, Pemerintah Daerah Aceh, komunitas budaya lokal, akademisi di bidang kebudayaan, masyarakat umum serta mahasiswa. Kegiatan pameran dibuka oleh Sekretaris Daerah Aceh dan Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Malik Mahmud Al-Haytar di ruang pameran kontemporer dan halaman Museum Aceh. Pameran yang berlangsung selama 8 (delapan) hari ini terselenggara atas kerjasama Museum Aceh, Komunitas Budaya Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA) dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh. (Lucky Armanda)