MEGALITIK BALADANO LAINA DI KABUPATEN NIAS BARAT

0
2058

MEGALITIK BALADANO LAINA DI KABUPATEN NIAS BARAT

Nias Barat yang Ibukotanya Lahomi adalah salah satu  Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang pemekarannya dan di resmikan pada tanggal 26 Mei tahun 2009 dari hasil pemekaran Kabupaten Nias. Sebelumnya pulau Nias terdiri dari satu Kabupaten saja, dan sekarang ini sudah ada 4 (empat) Kabubaten dan 1 (satu) Kota yaitu :

  1. Kabupaten Nias Ibukotanya Gido yang terdiri dari 10 Kecamatan dan 170 desa
  2. Kabupaten Nias Utara ibukotanya Lotu terdiri dari 11 kecamatan, 1 kelurahan, dan 112 desa dengan luas wilayah mencapai 1.202,78 km² dan jumlah penduduk sekitar 146.663 jiwa (2017
  3. Kabupaten Nias Barat Ibukotanya Lahomi terdiri dari 8 kecamatan dan 105 desa dengan luas wilayah mencapai 473,73 km² dan jumlah penduduk sekitar 92.154 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 194 jiwa/km².[1]
  4. Kabupaten Nias Selatan Ibukotanya Teluk Dalam terdiri dari 35 kecamatan, 2 kelurahan, dan 459 desa dengan luas wilayah mencapai 1.825,20 km² dengan jumlah penduduk 757 jiwa.
  5. Kota Gunung Sitoli ibukotanya Gunung Sitoli yang terdiri dari 6 kecamatan, 3 kelurahan dan 98 desa dengan luas wilayah mencapai 280,78 km² dan jumlah penduduk sekitar 139.094 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 496 jiwa/km².[1] Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Nias

Kabupaten Nias Barat Ibukotanya Lahomi memiliki luas wilayah 544,09 km2 .dengan jumlah penduduk 92.154 jiwa (2017)  secara geografis terletak pada titik koordinat 0°59’55.8″N 97°29’42.6″E yang terdiri 8 buah kecamatan diantaranya :Kecamatan Lahömi, 2. Kecamkatan  Lölöfitu Moi, 3. Kecamatan Mandrehe, 4. Kecamatan  Mandrehe Barat, 5 Kecamatan  Mandrehe Utara, 6. Kecamatan Moro’ö, 7 Kecamatan  Sirombu, Kecamatan. Kabupaten Nias Barat dapat dilalui dengan kenderaan roda 4 maupun roda 2 dengan jarak tempuh sekityar tempuh ± 100 km dari Ibukota Gunung Sitoli.

Situs Megalitik Baladano Laina dipelihara oleh Kemendikbud melalui BPCB Aceh berada pada kecamatan Mandrehe desa Mandrehe Kabupaten Nias Barat sudah terdaftar sebagai cagar budaya.

Pada kompleks situs Baladano Laina  terdapat 7 tempat tinggalan Batu Megalitik  yang tidak jauh antara satu dengan yang lainnya Yaitu :

  1. Megalitik Bagobale
  2. Megalitik Gato Zi Ila,
  3. MegalitikTaila I.
  4. Megalitik Taila II
  5. MegalitikTaila III
  6. Megalitik Tuha nayo
  7. Megalitik Tunado Bella

Kompleks situs ini terletak di puncak bukit/gunung sebelah utara desa Mandrehe dan untuk mencapai ke situs ini harus melewati tanjakan gunung yang rindang dengan pepehonan kebun masyarakat juga medannyapun sangat terjal dan licin ketika musim hujan, tanjakan gunung ini dapat ditempuh sekitar 1 jam dengan jalan kaki. Megalitik adalah tinggalan masa lalu yang merupakan kebudayaan nenek moyang yang disebut tradisi adat yang dilakukan menghasilkan benda benda/bangunan dari batu yang berhubungan dengan upacara/penguburan. Megalitik (juga dikenal sebagai “kebudayaan megalitikum”) adalah bentuk-bentuk praktik kebudayaan yang dicirikan oleh pelibatan monumen atau struktur yang tersusun dari batu-batu besar (megalit) di Indonesia banyak ditemukan tradisi kubur tempayan yang terkait dengan kultur megalitik. Tinngalan Batu Megalitik di Kecamatan Mandrehe Nias Barat ini merupakan tinggalan budaya, prilaku nenek moyang masa lalu yang perlu rawat dilindungi dan dilestarikan, di kecamatan Mandrehe khususnya Kabupaten Nias Barat masih banyak tinggalan-tinggalan prasejarah, batu megalitik yang belum terdaftar sebagai cagar budaya. (Nurdin)