Masjid Raya Baiturrahman Tempo Dulu

0
3953
Masjid Raya Banda Aceh Tempo Dulu
Masjid Raya Banda Aceh Tempo Dulu

BPCB Aceh : Masjid Raya Baiturrahman adalah situs bersejarah yang didirikan pada masa kejayaan Kesultanan Aceh pada tahun 1612 M. dan bertahan hingga hari ini. Masjid ini mengalami banyak tragedi melalui berbagai hal, mulai dari pembakaran oleh kolonial Belanda tahun 1873, penambahan kubah, hingga hantaman tsunami di akhir 2004.
Sejarah tentang Masjid ini setelah di bangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612 yang berkubah satu dan di bakar oleh Belanda pada tanggal 14 April 1873 saat Belanda Menyerang Koetaradja (Banda Aceh). Runtuhnya bangunan masjid memicu meletusnya perlawanan masyarakat Aceh dengan Belanda terjadi peperangan yang sengit, dan rakyat Aceh berjuang mempertahankan masjid hingga darah penghabisan. Dimana dalam pertempuran tersebut pihak Belanda kehilangan atau tewasnya seorang panglima mereka bernamau Major General Johan Harmen Rudolf Köhler pada bulan safar 1290 H. atau tanggal 14 April 1873 Masehi. Setelah empat tahun kemudian pada pertengahan bulan shafar 1294 H/Maret 1877 M, berjanji akan membangun kembali oleh Gubernur Jenderal Van Lansberge Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu. Pernyataan ini diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala Negeri sekitar Banda Aceh. Dimana disimpulakan bahwa pengaruh Masjid sangat besar kesannya bagi rakyat Aceh yang 100% beragama Islam. Janji tersebut dilaksanakan oleh Jenderal Mayor Vander selaku Gubernur Militer Aceh pada waktu itu. Dan tepat pada hari Kamis 13 Syawal 1296 H/9 Oktober 1879 M, diletakan batu pertamanya yang diwakili oleh Tengku Qadhi Malikul Adil. Masjid Raya Baiturrahman ini siap dibangun kembali pada tahun 1299 Hijriyah bersamaan dengan kubahnya hanya sebuah saja. Arsitektur bangunannya dibuat oleh de Bruchi yang mengadaptasi gaya Moghul (India). Pada tahun 1935 M, Masjid Raya Baiturrahman ini diperluas bahagian kanan dan kirinya dengan tambahan dua kubah dan dua buah menara sebelah utara dan selatan. Dengan perluasan kedua ini Masjid Raya Baiturrahman mempunyai lima kubah dan selesai dekerjakan dalam tahun 1967 M. Pada tahun 1992,. Selain itu dilakukan perluasan halaman masjid sehingga total luas area masjid saat ini menjadi 16.070 meterpersegi.

Pada saat terjadi gempa dan tsunami (26 Desember 2004) yang meluluh-lantakkan sebagian wilayah Aceh, mesjid ini selamat tanpa kerusakan yang berarti dan banyak warga kota yang selamat di sini. Kawasan/lingkungan mesjid ini juga dijadikan kawasan syariat Islam, jadi sebaiknya kita jaga dan jangan dikotori oleh perbuatan-perbuatan yang melecehkan mesjid serta melanggar syariat Islam. (Sumber Masyarakat), (asalasah.blogspot.)