Makam Papan Tinggi di Barus

0
17193

Kompleks Makam Papan Tinggi

Kompleks Makam papan Tinggi terletak di Desa Penanggahan, Kecamatan Barus, kabupaten Tapanuli Tengah. Barus adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Kota Barus terletak di pinggir Pantai Barat Sumatera. Barus sebagai kota Emporium dan pusat peradaban pada abad 1 – 17 M, dan disebut juga dengan nama lain, yaitu Fansur. Pada masa lalu Kapur Barusmakan papan tinggi papan tinggi

dan rempah-rempah merupakan salah satu komoditas perdagangan yang sangat berharga dari daerah ini dan diperdagangkan sampai ke Arab, dan Parsia. Kapur Barus sangat harum dan menjadi bahan utama dalam pengobatan di daerah Arab dan Persia. Kehebatan kapur ini pun menjalar ke seluruh dunia dan mengakibatkan dia diburu dan mengakibatkan harganya semakin tinggi. Eksplorasi yang berlebihan dari kapur barus ini mengakibatkan tidak ada lagi regenerasi dari pohon yang berusia lama ini. Saat ini sangat susah menemui pohon kapur barus, kalaupun ada umurnya masih belum mencapai usia meproduksi bubuk yang ada di tengah batang pohon.

Kompleks makam ini dinamakan makam Papan Tinggi karena letaknya yang berada di atas bukit yang mempunyai tinggi +3000 meter dari permukaan air laut. Kompleks Makam Ini berada pada koordinat UTM 47 N 0435446 E 0225319. Kompleks makam ini menempati areal seluas 40 meter X 15 meter, dengan pagar pembatas di sekeliling setinggi 160 cm. Status tanah yang digunakan adalah tanah negara dengan batas areal sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan semak belukar dan perbukitan;
  • Sebelah Timur berbatasan dengansemak belukar dan perbukitan;
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan semak belukar;
  • Sebelah Barat berbatasan dengan semak belukar.

Lokasi makam ini yang berada di atas puncak bukit mengharuskan kita untuk mendaki anak tangga sejumlah 876 buah sampai ke lokasi. Kompleks makam papan tinggi membentang dari Utara ke Selatan denga orientasi Utara-Selatan. Kompleks makam in pernah dilakukan pemugaran oleh Kanwil Depdikbud Sumatera Utara pada tahun 1994/1995. Selain itu pada tahun 2008 juga telah dilakukan kegiatan konservasi arkeologi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Aceh-Sumatera Utara. Kompleks makam ini terdiri dari 7 (tujuh) buah makam tanpa menggunakan jirat, hanya berupa nisan. Enam makam terletak dalam satu kelompok. Makam ini terbuat dari batu kali dengan ukuran sebagai berikut: nisan besar mempunyai tinggi 34 cm, lebar 24 cm, dan tebal 16 cm berjumlah 3 buah. Nisan kecil berukuran tinggi 28 cm, lebar 19 cm, dan tebal 14 cm berjumlah 3 buah. Sedangkan 1 (satu) makam lainnya terletak agak terpisah. Dari keseluruhan makam yang ada terdapat saatu nisan bertipe pipih segi empat yaitu:

  • Nisan sebelah Utara berbentuk pipih segi empat dan pada bagian puncaknya berbentuk bulat. Bagian dasar berbentuk segiempat dan tertanam di tanah dengan pola hias sudah aus. Pola hias yang ada adalah sulur daun dengan batas garis tegak membentuk segi empat, di tengahnya terdapat hiasan seperti lampu gantung, bagian badan sisi luaar nisan dihiasi dengan kaligrafi Arab yang kondisinya hampir aus. Pada bagian puncaknya sisi dalam berbentuk bulat dengan hiasan kaligrafi Arab yang berbunyi   Qaalan Nabiyyin Shallallahu alaihi wasallam man..….” demikian juga pada bagian sisi luar juga terdapat kaligrafi Arab berbunyi “Allah,Allah,Allah, Muhammadhun” Nisan tersebut berbahan baku batu andesit. Ukuran nisan kepala adaalah sebagai berikut: tinggi 144 cm, lebar 46 cm, dan tebal 13 cm, jarak nisan kepala ke nisan kaki adalah 8,15 meter.
  • Nisan sebelah Selatan berbentuk pipih segi empat dan puncaknya berbentuk segitiga bergelombang. Pola hias yang ada adalah sulur suluran daun yang membentuk segitiga bergelombang dan ditengahnya terdapat hiasan kaligrafi Arab. Bahan baku nisan ini juga dari batu andesit dengan ukuran tinggi 136 cm, lebar 46 cm, dan tebal 13 cm.

Kedua nisan di atas mempunyai bentuk yang berbeda, yaitu nisan kepala berbentuk menyerupai Antropomosphik yang merupakan ciri khas nisan di daerah Tapanuli Tengah. #Fajr