Istana Niat Lima Laras berusia di atas 100 tahun yang merupakan sebuah situs peninggalan sejarah masyarakat melayu pesisir, Istana Niat Lima Laras ini berada di Dusun I, Desa Lima Laras, Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara. Untuk menuju ke Istana ini sekitar 136 km dari Kota Medan.
Secara astronomis letak koordinat UTM 47 N 566868 354149. Batas-batas dari Istana ini adalah sebagai berikut:
– sebelah utara berbatasan dengan Jalan Istana
– sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk
– sebelah selatan berbatasan dengan pekuburan umum
– sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk
Istana Niat Lima Laras dibangun pada tahun tahun 1907 dan selesai 1912. oleh Datuk Muhammad Yoeda yang bertahta pada tahun 1883 hingga 1919. Pembangunan Istana ini dengan biaya 150.000 Golden dan pengerjaannya didatangkan tenaga ahli dari Cina, saat melaksanakan pembangunan dipimpin langsung oleh Muhammad Yoeda beliau adalah Raja Kerajaan Lima Laras ke XII. Istana Niat Lima Laras memeliki luas 102 x 98 meter dengan denah persegi panjang seperti pola penyusun sebuah kubus atau balok. Bangunan ini berlantai empat dengan luas 40 x 35 meter.Menghadap ke timur yang di tandai dengan pintu masuk utama berada di sisi timur bangunan. .Istana Lima Laras mempunyai 4 anjungan yaitu barat, timur, utara dan selatan yang berarsitektur Melayu, terutama pada model atap dan kisi-kisinya, namun ada juga yang
Beronamen china, pada Lantai pertamaterbuat dari beton dan yang dipergunakan untuk ruangan musyawarah. Pada lantai II dan lantai III terdapat beberapa kamar dengan ukuran 6 x 5 meter. Secara keseluruhan istana ini memiliki 28 pintu dan 66 pasang jendela. Untuk menuju ke lantai II dan Lantai III mempunyai tangga berputar memiliki 27 anak tangga dari dalam menuju keatas.
Menurut Datok Muhammad Azminsyah (64) beliau adalah cucu atau keturunan Muhammad Yoeda yang ke 13 Istana ini dibuat berdasarkan Niat Muhammad Yoeda untuk mendirikan sebuah Istana pada pemerintahannya sehingga diberi nama Istana Niat. Kerajaan Lima Laras sebelum memiliki Istana pemerintahankerajaannya tunduk pada Kesultanan Siak di Riau dan sejak abad ke 16 sering berpindah-pindah. Raja Kerajaan Niat Lima Laras Muhammad Yoeda wafat pada tahun 1919 yang sekaligus menandai berakhir masa kejayaannya dan saat ini keturunan yang mewariskan peninggalan tersebut adalah Datok Muhamad Azminsyah (64) yang merawat dan memelihara istana tersebut.
Istana Niat Lima Laras adalah peninggalan sejarah kerajaan melayu di asahan bagian pesisir yang jaraknya sekitar 136 kilometer sebelah tenggara dari Kota Medan
Jika berkunjung ke istana ini dapat melihat keindahan dan kekohan banganunan yang masih utuhtanda kemegahan kerajaan itu pada masa lampau, namun saat ini banyak kayu atau dinding yang mulai lapuk atau keropos akibat dimakan usia.
Datuk Muhammad Azminsyah (64) masih menyimpan bukti-bukti beberapa peninggalan barang pusaka perlengkapan istana seperti Tempayan berukiran naga, barang pecah belah, dan 2 pedang 1 buah tombak, barang tersebut disimpan dirumahnya yang berjarah sekitar 100 meter dari bangunan istana.(nurdin)