KAPAL APUNG ( KAPAL PEMBANGKIT LISTRIK) YANG TERDAPAR TSUNAMI AKHIR TAHUN 2004 DI BANDA ACEH

0
5870

kapal apung

BPCB Aceh :Kapal Apung adalah Kapal milik PLN yang dibawa ke Banda Aceh untuk antisifasi gangguan Listrik pada saat Komplik antara pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka di Aceh. Kapal ini atau Kapal PLTD Apung sebelumnya ditempatkan di pelabuhan Laut Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh yang berjarak ± 5 km dari lokasi sekarang ini. Pada saat gempa dan terjadi tsunami tepatnya tanggal 26 Desember tahun 2004, gelombang tsunami begitu dahsyat banyak rumah penduduk dan gedung-gedung hancur, air laut naik mencapai ± 7 meter sehingga kapal ini dibawa atau terapung sampai ke Desa Punge Bang Cut dan ada sebagian masyarakat juga menyelamatkan diri yang sempat bergantung atau naik ke atas kapal. Kapal PLTD apung ini meski terkena terjangan ombak dasyat tsunami, kapal ini tetap utuh dan masih berbentuk seperti kapal besar pada umumnya .

 Menurut data dari pemandu  Kapal  PLTD Apung ini adalah Kapal Pembangkit Tenaga Diesel lepas pantai yang mempunyai bobot dengan berat 2600 ton, dengan panjang = 63 M, lebar = 19 M dan tinggi 4.3 M, mampu mensuply listik 10,5 MW untuk kebutuhan masyarakat Kota Banda Aceh dan sebagian Kabupaten Aceh Besar dan Kapal ini bisa berada di daratan karena terbawa atau terdampar arus tsunami.  Kapal ini mempunyai  ada 3 tingkat:  pada tingkat pertama bagian bawah  terdapat mesin – mesin yang sudah berkarat dan sudah tidak dapat berkerja lagi. Tingkat yang kedua kita jumpai  sebuah mesin dan sebuah cerobong asap kapal yang sudah berkarat. Pada tingkat ketiga terdapat hanya terdapat mesin  yang bentuknya sepert  lubang kelinci.

Kapal ini dibuat di Batam tahun 1996, dipakai di Pontianak tahun 1997, Mengatasi krisis listrik Bali karena kabel laut terputus tahun 1999, mengatasi masalah kelistrikan di Madura tahun 2000 dan kembali ke Pontianak lagi tahun 2001 kemudian dipindahkan ke pelabuhan Ulee Lheue banda Aceh pada bulan Juli 2003.

Tsunami telah berlalu hampir satu dekade, hari demi hari pengunjung semakin ramai yang datang baik dari lokal, dalam negeri bahkan banyak pengunjung tuoris dari luar negeri, dan Gampung Punge Blang Cut ditetapkan oleh Wali Kota Banda Aceh sebagai “ Gampong Wisata” dalam keputusan Wali Kota Banda Aceh tersebut Bapak Mawardi Nurdin  no. 160 tanggal 22 april tahun 2010, tentang penetapan Sadar Wisata dalam wilayah Kota Banda Aceh.

 

Objek Wisata Desa Punge Bang Cut, Desa ini terletak di kecamatan Meraxa ±  2 km dari pusat Kota Banda Aceh, untuk menuju ke lokasi wisata Kapal Apung  harus melewati Jalan Iskandar Muda bagian barat arah ke Pelabuhan Ulee leeu ( Pelabuhan Ulee Lheuu )Kota Banda Aceh

 

Masyarat  Aceh khusunya Desa Punget Blang Cut telah paham akan objek wisata, Kapal Apung telah memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian masayarakat dengan terbukanya ruang usaha, khususnya pedagang kecil-kecilan seperti souvenir, pengelolaan perparkiran dan kuliner yang dikelola oleh pemuda gampong. Pengelolaan ini di tangani oleh instansi pemerintah Banda Aceh yang terkait dan pemerintah desa bertanggung jawab terhadap karyawan yang dipekerjakan pada Kapal PLTD Apung seperti satpam, pemandu wisata dan petugas kebersihan. (nurdin)